Taripiring dan tari galombang diiringi musik. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampek . Ujian Semester 2 (UAS / UKK) Seni Budaya SMA Kelas 10
- Tari Piring merupakan tari tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Seperti namanya, tarian ini menggunakan piring sebagai properti. Dilansir dari jurnal berjudul Tari Piring di Pandai Sikek, Sebuah Tinjauan Pewarisan karya Wirma Surya, hampir seluruh wilayah dataran tinggi Sumatera Barat memiliki Tari Piring."Tari Piring ini hampir sama pola dan gaya gerak, namun ada beberapa perbedaan yang menggambarkan karakteristik lingkungan masyarakat tempat Tari Piring itu berasal," tulis Surya. Baca juga Rumah Gadang dan Rangkiang, Bangunan Tradisional Minangkabau Sejarah Tari Piring Dilansir dari Tari-tarian Tradisional Nusantara karya Indrawati, Tari Piring dipercaya telah ada di Kepulauan Melayu lebih dari 800 tahun yang lalu. Tarian ini telah muncul di Sumatera Barat dan berkembang hingga ke zaman Sriwijaya. Keberhasilan Majapahit dalam menaklukkan Sriwijaya membuat tari ini berkembang hingga ke negeri-negeri Melayu. Orang-orang Sriwijaya yang melarikan diri ke berbagai tempat membuat tarian ini akhirnya menyebar ke sejumlah wilayah lain. KBRI HARARE Tari piring ditampilkan dalan pentas kesenian di Harare, Zimbabwe, 24-25 Mei 2016. Mengutip sumber lain berjudul Keanekaragaman Seni Tari Nusantara karya Dewi, menurut sejarahnya tari piring diciptakan untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat kepada para dewa. Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan sajian makanan lezat yang dibawakan gadis-gadis cantik. "Namun, seiring masuknya Islam di daerah melayu, fungsi tarian piring pun tidak lagi ditujukan untuk persembahan bagi para dewa, tetapi ditunjukan untuk para raja dan pejabat," jelas Dewi. Baca juga Kain Sasirangan, Kain Khas Suku Banjar dari Abad ke-12Dalam perkembangannya, tarian ini tak lagi hanya dinikmati oleh kalangan pejabat dan raja. Tari Piring kini dapat dinikmati semua kalangan masyarakat. Tarian ini juga biasa ditampilkan dalam acara pernikahan. Dalam konsep ini, pasangan pengantin dianggap sebagai raja dan ratu sehari. Persebaran Tari Piring Dilansir dari Laporan Penelitian Tari Sebagai Media Budaya Suatu Penilaian Perkembangan di Minangkabau yang disusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Piring merupakan salah satu tari dari Minangkabau yang persebarannya cukup luas. Shutterstock/Lili Aini Tari Piring khas Minangkabau, Sumatra Barat DOK. Shutterstock/Lili Aini Tari Piring, Tari Sewah, dan Gelombang disebut tak memiliki asal daerah spesifik. Tak satu pun daerah di Minangkabau yang dapat secara pasti disebut sebagai sumber lahirnya ketiga tari tersebut. Tari Piring dari setiap daerah juga memiliki karakteristik dan ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut bisa berasal dari gerakannya atau pun jenis piring yang digunakan sebagai properti pertunnjukkan. Baca juga Joglo, Rumah Tradisional Suku Jawa Modifikasi Bangunan Purba Musik pengiring dan pakaian Tari Piring Menurut Indrawati, busana yang dikenakan penari dalam Tari Piring adalah baju Melayu. Tidak ada ketentuan khusus terkait warna. Penari bebas menentukan warna busana yang mereka kenakan. Akan tetapi, warna-warna terang seperti merah dan kuning sering menjadi pilihan. Shutterstock/Farida Ridhwan Tari Piring khas Minangkabau, Sumatera Barat DOK. Shutterstock/Farida Ridhwan Tari Piring biasa ditampilkan dengan iringan musik rebana dan gong. Pukulan gong dalam alunan musik tersebut menjadi pentik jarena menjadi panduan bagi penari untuk menentukan langkah dan gerak tari piringnya. Namun dalam keadaan tertentu, tari piring juga bisa diiringi oleh alat musik lain, seperti talempong dan gendang. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
28 Musik tradisional talempong mengiringi pertunjukan teater tradisional. a. ludruk b. lenong c. randai d. bakaba e. wayang golek Jawaban: c 29. Tari piring dan tari galombang diiringi musik. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampek Jawaban: b 30. Talempong merupakan musik tradisional dari. a. Jawa Barat b. Sumatra Barat
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Seni Budaya ★ Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Tari piring dan tari galombang diiringi musik…. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampekPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Penilaian Harian Tema 3 - Seni Budaya SD Kelas 5Contoh iringan tari yang berasal dari tubuh manusia adalah …A. Tepuk tanganB. Suara gendangC. Iringan musikD. Suara gamelanCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaLKS Sejarah Kebudayaan Islam SKI MI Kelas 5Ulangan Harian Tema 9 Subtema 1 SD Kelas 6Interaksi Manusia dan Lingkungannya - IPS SD Kelas 5PAT Bahasa Indonesia Tema 8 SD Kelas 4Bahasa Arab MA Kelas 11PAT Penjaskes PJOK SD Kelas 1Surat Al-Kafirun - PAI SD MI Kelas 6PAS Tema 1 SD Kelas 6PAI Bab 2 Iman Kepada Allah SD Kelas 4Ulangan PPKn SMP Kelas 8 report this adTentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
paspordan splp . penggantian paspor habis halaman atau masa berlaku dan pembuatan paspor baru permohonan penggantian paspor hilang atau rusak perubahan data paspor surat perjalanan laksana paspor (splp) layanan konsuler . legalisasi dokumen. visa . visa sekali perjalanan visa beberapa kali perjalanan peraturan. publikasi. publikasi.
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Piring, memadai dengan pukulan Rebana dan Gong sahaja. Pukulan Gong amat penting sekali kerana ia akan menjadi panduan kepada penari untuk menentukan langkah dan gerak Tari Piringnya. Pada kebiasaannya, kumpulan Rebana yang mengiringi dan mengarak pasangan pengantin diberi tanggungjawab untuk mengiringi persembahan Tari Piring. Namun, dalam keadaan tertentu Tari Piring boleh juga diiringi oleh alat musik lain seperti Talempong dan Gendang. Tari Piring diiringi oleh musik Penayuhan. Contoh lagu pengiringnya yaitu Takhian sai tiusung, Takhi pikhing khua belas, Seni budaya lappung, Dang sappai haga tekas jangan sampai ditinggalkan Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang Schizostachyum brachycladum Kurz. Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang lemang, salah satu makanan tradisional Minangkabau. Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok menyisihkan napas. Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memilhki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok. Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... dan seterusnya Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong berbentuk lingkaran dengan dialeter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang. Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan si. Talempong diiringi oleh akord yang cara memainkanya serupa dengan memainkan piano. Rabab adalah alat musik gesek tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari tempurung kelapa. Dengan rabab ini dapat tersalurkan bakat musik seseorang. Biasanya dalam rabab ini dikisahkan berbagai cerita nagari atau dikenal dengan istilah Kaba. Kesenian Rabab sebagai salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau, tersebar dibeberapa daerah dengan wilayah dan komunitas masyarakat yang memiliki jenis dan spesifikasi tertentu. Rabab Darek, Rabab Piaman dan Rabab Pasisie merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup berkembang dengan wilayah dan di dukung oleh masyarakat setempat. Rabab Darek tumbuh dan berkembang di daerah darek Minangkabau meliputi Luhak nan Tigo sedangkan Rabab Piaman berkembang di daerah pesisir barat Minangkabau, yang meliputi daerah tepian pantai pesisir. Pesisir Selatan sebagai wilayah kebudayaan Minangkabau yang menurut geohistorisnya di klasifikasikan kepada daerah Rantau Pasisia yang cakupan wilayah tersebut sangat luas dan didaerah inilah berkembangnya kesenian Rabab Pasisia. Rabab Pasisia ditinjau dari aspek fisik pertunjukanya memiliki spesifikasi tersendiri dan ciri khas yang bebeda dengan rabab lainya. Terutama dari segi bentuk alat mirip, dengan biola secara historis berasal dari pengaruh budaya portugis yang datang ke Indonesia pada abad ke XVI melalui pantai barat Sumatra. Dalam rabab memiliki komposisi tersendiri tergantung kepada lagu yang diinginkan dengan memainkan lagu yang bersifat kaba sebagai materi pokok. Lagu yang lahir tesebut merupajan ide gagasan yang berasal dari komunitas masyarakat yang berbeda namun ada dalam daerah yang sama.
Talempongterdiri dari berbagai macam ukuran dan memiliki nada yang berbeda-beda. Talempong biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian pertunjukkan atau penyambutan seperti Tari Piring, Tari Pasambahan, Tari Galombang, dan lain sebagainya. Dengan iringan musik dari talempong, suasana yang tercipta semakin terasa khas Minangkabau.
Dalam konteks kegiatan tari Galombang, ada keterkaitan hubungan antara struktur tari, struktur musik iringan, dan fungsi tari di dalam masyarakat Minangkabau di Kota Medan. Hubungan itu berupa hubungan pertunjukan, yang memiliki bentuk dan siklusnya tersendiri dalam dimensi waktu dan ruang. Seperti diketahui bahwa tari dan musim disatukan dan dikomunikasikan oleh dimensi atau besaran pokok waktu dan ruang. Untuk dimensi waktu, meter musik akan bertemu dengan siklus tari, yang terdiri dari empat jenis ragam yaitu 4 ketukan dasar untuk ragam sambah; 8 ketukan dasar untuk ragam lapiah jarimih; 8 ketukan dasar untuk ragam simpiah dan 4 ketukan dasar untuk galatiak. Jadi keempat ragam tari membutuhkan 24 ketukan dasar. Di sisi lain, musik iringannya terutama bagian ritem yang dibawaan oleh talempong pacik, tasa, dan gandang tambua memang menghasilkan meter dua. Berarti membutuhkan 12 birama untuk mengiringi satu siklus tarian ini, yang secara ostinato terus diulang-ulang sesuai dengan konteks dan fungsinya dalam upacara adat perkawinan Minangkabau. Kalau kita lihat dan kaitkan dengan melodi yang dihasilkan pupuik sarunai, maka satu siklusnya memerlukan ketukan dasar 32. Atau kalau dalam meter empat terdiri dari 8 birama. Jadi antara tari, dengan musik pembawa ritem dan Siklus tari dalam satu bentuk yang terdiri dari empat ragam memerlukan 24 ketukan dasar. Siklus musik pembawa ritem sesuai kebutuhan siklus tari dalam birama 2/4 atau meter 2. Siklus musik pebawa melodi dalam satu bentuk melodi yang diulang-ulang membutuhkan ketukan dasar 32. Sedangkan untuk dimensi ruang disini, bukan mengarah pada halnya “kamar”, namun lebih mengarah pada suatu penggambaran terhadap identitas. Hal ini dilihat mulai dari susunan, gerak-gerakan sampai kepada pengenaan kostum yang terbentuk dari tari Galombang menggambarkan identitas masyarakat Minangkabau, bahkan kepada kegunaan dan fungsi pada tari Galombang ini seperti yang di jelaskan di bagian sebelumnya. BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan dari pembahasan dari hasil penelitian yang penulis lakukan. Keberadaan tari Galombang telah dikenal di Kota Medan yang dibawa oleh masyarakat Minangkabau yang melakukan perantauan dengan berbagai alasan. Dilestarikan melalui salah satu sanggar Tigo Sapilin di Medan, Sumatera Utara. Tari Galombang yang dipertunjukkan oleh sanggar Tigo Sapilin tidak jauh berbeda dengan yang ada di daerah asal mereka, Sumatera Barat, yang gerakan tariannya diambil dari gerakan magek ataupun bungo silek,yaitu gerakan variatif yang bersumber dari gerakan pencak silat Minangkabau yang pada dasarnya bersifat cekatan dan tegas yang ditarikan oleh 3 orang laki-laki dan 6 penari perempuan. Tari ini diiringi oleh musik Galombang yang menggunakan instrumen musik berupa satu buah tasa, dua buah gandang tambua, satu buah puput serunai, dan satu set talempong pacik. Tari Galombang merupakan salah satu jenis tarian masyarakat Minangkabau yang sudah mereka praktikkan di dalam kegiatan kehidupan sehari-hari dan berkembang dan terintegrasi menjadi identitas mereka. Bahkan hingga dewasa ini pesta perkawinan di kalangan anggota masyarakat Minangkabau, baik di kampung halaman mereka di Sumatera Barat, maupun di kota Medan. Kedudukan tari Galombang ini dalam setiap upacara mengalami pergeseran dari zaman dulu, yang dimana saat dulu tari ini penting digunakan dalam upacara perkawinan masyarakat Minangkabau, namun dalam penerapan di masa sekarang adalah sebagai salah satu pelengkap atau bisa dikatakan penyemaraknya upacara perkawinan. Jika tari ini tidak ditampilkan, upacara akan tetap terlaksana. Namun terasa kurang lengkap jika kesenian tradisional ini tidak ditampilkan. Berfungsi sebagai tanda penyambutan marapulai beserta keluarga dan juga sebagai tanda sukacita dari pihak anak daro. Konsep tari Galombang kurang lebih sama di seluruh satuan sosial Minangkabau, yakni pola-pola gerakan yang diambil dari gerakan bungo silek. Tiap kelompok penari di dalam anggota masyarakat Minangkabau menciptakan berbeda-beda ragam gerakan dalam strukturnya, namun dalam pola gerakannya semua sama, berdasarkan pola gerakan yang sudah tradisi adat dari dulunya. Dalam penyajiannya, memerlukan keahlian agar dapat bergerak, gerakan-gerakan kaki dan tangan saling di gerakkan yang begitu di perhatikan. Gerakan kaki dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah, sedangkan gerakan tangan dilakukan dengan gerakan-gerakan kasar yang identik dengan kekhasan masyarakat Minangkabau. Dimana semua makna yang terkandung di dalam gerakan-gerakan tersebut mempunyai fungsi bagi masyarakat Minangkabau. terhadap antar penari. Tiap peralihan atau perubahan gerakan yang ada sesuai dengan ketukan tempo musik pengiringnya. Persiapan kostum dan tata rias yang digunakan sangat diperlukan oleh penari dan pemusik untuk mendukung pertunjukan yang mereka sajikan di lapangan. Dimana penggunaan kostum dalam pertunjukan memiliki symbol- simbol tersendiri. Lewat pertunjukan tari Galombang ini mengekspresikan perasaan dan semua pengalaman lingkungan yang subjektif. Eksistensi iringan musik dalam tari Galombang ini sangatlah penting, karena dalam konteksnya tari ini mengikuti musik. Dimana sebagai pembentuk suasana dan juga untuk memperjelas tekanan-tekanan gerak, sehingga tari dapat dinikmati secara keseluruhan dengan baik. Dimana Siklus tari dalam satu bentuk yang terdiri dari empat ragam memerlukan 24 ketukkan dasar. Siklus musik pembawa ritem sesuai kebutuhan siklus tari dalam birama 2/4 atau meter 2. Siklus musik pebawa melodi dalam satu bentuk melodi yang diulang-ulang membutuhkan ketukan dasar 32. Dilihat dari segi fungsi tari Galombang ini memiliki banyak fungsi, yaitu sebagai suatu sumbangan bahagian aktivitas kepada keseluruhan aktivas di dalam sistem sosial masyarakatnya, sebagai sarana untuk perkawinan atau pernikahan, sebagai refleksi organisasi sosial Minangkabau, begitu juga sebagai ekspresi ritual keagamaan, hiburan, estetik, dan ekonomi. Dalam konteks kegiatan tari Galombang, ada keterkaitan hubungan antara Minangkabau di Kota Medan. Hubungan itu berupa hubungan pertunjukan, yang memiliki bentuk dan siklusnya tersendiri dalam dimensi waktu dan ruang. Saran Tari Galombang sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat Minangkabau yang kini telah berkembang di luar daerah asalnya, khususnya kota Medan. Kesenian ini berbaur dengan kesenian yang ada di daerah tempat perantauan, yang tentu saja akan mendapat pengaruh dari kesenian yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai upaya pelestariannya diperlukan wadah seperti sanggar Tigo Sapilin yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesenian tradisional ini. Para generasi muda diharapkan untuk berperan aktif dalam menjaga kelangsungan kesenian daerahnya. Ini dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi melalui pertunjukan kesenian tradisi yang sering diadakan untuk membiasakan mereka mengenalnya. Rasa kesadaran dan cinta akan kesenian tradisional merupakan kunci permasalahannya. Penulis juga menyadari bahwa penelitian yang baru merupakan tahap awal ini masih banyak memiliki kekurangan dan perlu mendapatkan penyempurnaan. Penelitian ini hanyalah sebahagian kecil permasalahan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu penulis menyarankan dan mengharapkan kepada siapa saja yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini untuk lebih mendalam lagi, dokumentasi data mengenai kebudayaan musical yang berkaitan dengan Minangkabau. Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu DAFTAR PUSTAKA Blacking, John. 1984. “Dance as Cultural System and Human Capability An Anthropological Perspective.” dalam buku Dance, A Multicultural Perspective. Report of the Third Study of Dance Conference, ed. J. Adshead, 4-21 Guildford. University of Surrey. 1985. “Movement, Dance, Music, and Venda girl’s Laitation” dalam buku Society and Dance. Cambridge University Press. Djelantik. 1990. Estetika, Sebuah Pengantar. Bandung Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2004. “Studia Kultura” dalam buku Jurnal Ilmiah Ilmu Budaya. Gunawan, Hery. 2005. Analisi Musik Galombang Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Minangkabau di Kota Medan, Skripsi Etnomusikologi USU. Hutagalung, Flora. 2009. Analisis Pertunjukan Tari Piring pada Upacara Perkawinan Adat Masyarakat Minangkabau di Kota Medan, Skripsi Etnomusikologi USU. Lorimer, Lawrence T. et al., eds.. 1991. Encyclopedia of Knowledge Volume 8. Danbury, Connecticut Grolier Incorporated. Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta PT. Rineka Cipta. Maleong. 1908. Metode Penelitian. Jakarta Gramedia. Malm, Wiliam P., 1977. Music Cultures of Pacific, Near East, and Asia. Englewood Cliffs, New Jersey Prentice Hall. Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago North Western University Press. Navis, 1986. Alam Terkembang Jadi Guru Adat Kebudayaan Minangkabau. Jakarta Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Etnomusicology. New York The Pree Press. Sachs, Curt. 1963. World History of the Dance. California University of California. 1993. World History of The Dance. New York The Norton Library. Siagian, Rizaldi. 1995. “Etnomusikologi” Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Surakarta Yayasan Bentang Budaya. Sinar, Luckman. 1996. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian malayu. Medan Perwira. Soedarsono. 1978. Komposisi Tari. Yoyakarta ASTI Soekanto, Soerjono. 1993. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta Raja Grafindo Persada. Wimbrayardi. 1989. Analisis Ritem Musik Adok Pengiring Tari Bentan. Medan, Skripsi Sarjana Sastra USU. Internet
Talempongdigunakan untuk mengiringi tarian tradisi Minangkabau, seperti Tari Piring, Tari Pasambahan, dan Tari Galombang. Selain itu,Talempong juga dimainkan untuk mengiringi arak-arakan dan menyambut tamu istimewa. Talempong dimainkan dengan diiringi akordeon, instrumen musik sejenis organ yang didorong dan ditarik dengan kedua tangan pemainnya.
Tari Piring Dan Tari Gelombang Diiringi Musik Yang – Selain rumah Gadang dan cita rasa makanannya yang lezat, Sumatera Barat juga dikenal sebagai provinsi dengan budaya tinggi di masa lalu. Ada berbagai peninggalan budaya, salah satunya yang unik, misalnya tari piring. Tari piring merupakan tarian yang berasal dari adat unik suku Minangkabau yang terkenal hingga ke mancanegara. Tarian ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan tarian lain di Usul dan Sejarah Tari Piring Asal Usul dan Sejarah Tari Piring Tari piring diyakini telah ada sejak abad ke-12 Masehi, dari budaya asli masyarakat Minangkabau Sumatera Barat. Tarian ini merupakan tarian untuk para dewa yang telah memberikan keberuntungan pada tahun sebelumnya. Sebelum masuknya Islam, mayoritas masyarakat Minangkabau masih menganut agama Hindu, Budha dan sebagian Islam di Sumatera pada abad ke-14 berdampak langsung pada perkembangan tari piring. Ketika ajaran Islam mulai diterima oleh sebagian besar masyarakat, nama tari piring pun berubah. Tari piring tidak dipentaskan sebagai tarian persembahan kepada para dewa, melainkan sebagai tontonan bagi masyarakat. Tarian ini dilakukan setiap kali ada hajatan. Sepanjang sejarahnya, tari piring modern telah banyak mengalami inovasi, mulai dari musik, gerak, koreografi hingga komposisi pemainnya. Apakah Huriman Adam, seniman asal tanah Minang, yang berjasa besar atas kepopuleran tari tersebut hingga saat ini?Tari Piring, Tarian Unik Di Atas Pecahan KacaGerakan Tari Piring Berbagai gerakan dalam tari piring merupakan perpaduan yang serasi antara seni tari yang indah, gerakan akrobatik, dan gerakan magis. Dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 3-5 personel, gerakan tariannya sangat berbeda. Gerak-gerik tersebut umumnya menggambarkan tahapan-tahapan bercocok tanam padi yang menjadi mata pencaharian masyarakat Minang setempat pada masa ada 20 gerakan tari piring yang harus dilakukan penari untuk menampilkan tarian piring yang sempurna. Dua puluh gerakanGerakan yang dilakukan oleh para penari pria merupakan pembuka dari tari piring. Gerakan ini dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada Tuhan SWT dan sebagai bentuk penari meminta penonton untuk tidak mengganggu enam jurus tersebut, masih ada 14 jurus lain yang harus dilakukan oleh para penari. Kegiatan tersebut adalah pemagaran, pembibitan, penanaman, pengolahan, penebangan, pemotongan padi, pemetikan padi, mangampo padi, pengairan padi, pemanenan padi, penebangan padi, dan gotong royong. kacaMengenal Sejarah Asal Tari Piring Dan Makna Setiap GerakannyaGerakan tari piring dua puluh di atas dilakukan dengan tempo cepat, diiringi musik berirama tenang yang menggambarkan rasa persatuan, keceriaan dan semangat. Musik pengiring tari piring Musik pengiring dalam tari piring sendiri berasal dari 2 alat musik yaitu talempong dan saluang. Talempong adalah alat yang terbuat dari kayu, tembaga atau batu. Berbentuk seperti bonbon, saluang adalah alat musik tiup berbentuk seruling yang terbuat dari bambu tipis. Selain diiringi oleh dua alat musik, tari piring juga diiringi dengan suara gemerlap cincin yang dikenakan para harus memakai kostum khusus. Kostum pole dancing untuk pria dan wanita dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tikuluak tanduak Balapak, hiasan kepala khas wanita Minangkabau, terbuat dari bahan tembang berbentuk tanduk kerbau. Lima anggota komunitas tari Galang asal Padang, Sumatera Barat, menampilkan tari lempengan yang kemudian menjadi juara Piala Dunia Cerita Rakyat. Sumber KBRI Sofia, Sofia – Sekelompok anak bangsa unjuk gigi dan meraih juara utama dalam pagelaran tari piring Bejamba di Veliko Tarnovo, Bulgaria. Lima anggota komunitas tari Galang asal Padang, Sumatera Barat yang dipimpin Deslenda berhasil meraih medali emas di Piala Dunia Cerita Rakyat yang digelar pada 10-20 Mei Tarian Sumatra, Kamis 23/5/2018, Sri Astari Rasjid, Dubes RI Sofia mengapresiasi prestasi tim Indonesia di Bulgaria yang turut mengharumkan nama negara di forum Sri juga berharap agar tim Galang dapat melanjutkan dominasinya di kompetisi kelas dunia lainnya mengingat penampilan yang impresif dan tim tari Indonesia dalam kompetisi internasional tersebut diharapkan turut berkontribusi dalam pelestarian seni tradisi Piring Bejamba menceritakan tradisi makan bersama masyarakat Minangkabau. Yang memukau penonton adalah dinamika tarian dan kekompakan para staf yang menari dengan piring di kedua tangan dan memecahkan piring di akhir Galombang Dalam Konteks Sosial Masyarakat Koto Kaciak Di Kabupaten 50 KotaTarian ini diiringi oleh live music dan nyanyian oleh salah satu anggota band. Tari kreasi yang berkembang dari tari piring klasik ini mendapat nilai tertinggi dari juri dibandingkan dengan tarian lain yang dibawakan oleh tim tari Galang, Baribuk Indang, kolaborasi dua kesenian tradisional, Randai dan Indang, serta tari kejuaraan tari yang digelar di Bulgaria, Indonesia bersaing dengan tim dari 20 negara di dunia. Dengan bantuan 25 penari, tim India memenangkan Grand Prix.**Gempa Gianjur telah memporak-porandakan Bumi Pasundan, mari kita berbagi penderitaan saudara-saudara kita di Gianjur Rekening BCA No 500 557 2000 Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan meliputi makanan, perawatan kesehatan, tenda, dll. akan diberikan sebagai Harapan kita adalah harapan lain yang pernah diraih anak negeri sebelumnya adalah dua perempuan diaspora Indonesia pada Maret 2017 di California, Amerika Di Masa Pemulihan Pandemi Covid 19Mereka adalah Shaira Aurelia Busnavi dan Chloe Yasmina Busnavi. Keduanya memasuki kontes Miss Santa Clarita Valley pada 11 Maret di Pusat Seni Santa Clarita di College of the Canyons. Kakak beradik yang mengikuti berbagai kegiatan sosial menjadi Mini, siswa kelas tiga dari Sekolah Dasar West Ranch Academy, mewakili kategori Mini Miss SCV, memenangkan hadiah utama di Mini Miss Queen dan menerima dana beasiswa sebesar $250 USD.“Saya pemalu dan ketika mengikuti kontes ini, saya harus keluar dari zona nyaman saya. Seperti yang saya katakan dalam pidato [kontes] saya Saya seorang pemimpi besar – jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya. Jika Anda bisa membayangkannya, Anda bisa mencapainya,” kata Chole“Dengan pengalaman berharga yang saya peroleh, akan saya dedikasikan untuk mengabdi kepada masyarakat. Harapan saya adalah terus giat belajar di sekolah, bermain tenis disiplin dan aktif di masyarakat yang saya cintai. Saya ingin belajar lebih banyak tentang masyarakat, bukan hanya di Santa Clarita, tapi juga masyarakat Indonesia,” kata siswa SMA Rio Utara Tari Piring Sumatera Barat Menang Lomba Di BulgariaKontes Miss Santa Clarita Valley telah diadakan sejak tahun 1980 dan lebih dari sekedar kontes kecantikan, karena pemenangnya harus aktif di masyarakat dan berkomitmen untuk pelayanan sosial.* Fakta atau trik? Untuk mengecek kebenaran informasi seputar, silahkan WhatsApp fact check nomor 0811 9787 670 dengan mengetikkan kata kunci yang dibutuhkan. Para penari mengayunkan piring di tangan mereka dengan gerakan cepat dan teratur tanpa ada satupun piring yang terlepas dari tangan mereka. Gerakan tersebut berasal dari langkah-langkah silat atau silek ini dipopulerkan oleh Huriya Adam. Saat ini, tari piring dilakukan untuk menyambut tamu terhormat atau untuk membuka upacara adat. Bersamaan dengan tari jerami, pendulum dan jaipong, tarian ini menjadi tarian populer Indonesia yang sering ditampilkan dalam acara promosi pariwisata dan budaya legenda kemunculannya, tari piring ini berperan sebagai tarian dalam ritual kesuburan. Tarian ini juga merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang memiliki banyak nilai estetika dan mengandung nilai budaya leluhur yang Di Masa Pemulihan Pandemi Covid 19Tarian ini juga merupakan ritus syukur kepada para dewa bagi masyarakat setempat setelah mendapatkan keberuntungan. Ritual dilakukan dengan memberikan sesajen berupa makanan yang diletakkan di atas piring sambil melangkah dengan gerakan yang Islam masuk ke Minangkabau, tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual syukuran kepada tari piring pada dasarnya adalah meletakkan dua piring di atas dua telapak tangan. Penari mengayunkan piring dengan gerakan cepat, baik menjepit piring atau kedua cincin di jari penari ke piring yang dibawanya. Di akhir tarian, biasanya piring yang dibawa penari dilempar ke lantai dan penari menari di atas pecahan penari pangkuan biasanya berjumlah ganjil tiga sampai tujuh. Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah dengan warna merah dan kuning keemasan serta hiasan Yang Dibutuhkan Dalam Tari PiringTarian ini diiringi dengan perpaduan alat musik talimpong dan salwan. Tempo musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lambat laun menjadi lebih dalam tari piring ini merupakan salah satu unsur terpenting untuk menjadikan tari tersebut berkualitas. Tari piring ini terdiri dari beberapa gerakan, seperti gerakan dasar pensil silat, gerakan alang babega, gerakan bagaluik churk, gerakan bango kambang, dll. Tak hanya itu, tari piring juga mengambil berbagai gerakan dari kehidupan sehari-hari, seperti bakamine, basyang, lallar, soto mangompu, malunya, mayinjak piriang, bagolek dan manemba alat musik yang digunakan Talempong pasik, talempong sendiri merupakan alat musik khas Minangkabau yang terbuat dari paduan kuningan dan tembaga yang berbunyi jika dipukul dengan sepasang kayu. Talempong disebut pakik karena Anda memegangnya sambil memainkan alat musik Batang Padi Pupuk batang padi ini merupakan alat satu alat. Namun dengan sedikit modifikasi, yaitu dengan melubangi batang padi di beberapa titik yang berfungsi seperti lubang pada suling, alat musik ini dapat menghasilkan alunan ritmis yang Eksistensi Silek Galombang Pada Upacara Perkawinan Etnis Minangkabau Di MedanDua kali
Denganiringan alat musik yang kahas Minangkabau, yakni Talempong dan Saluang, Tari Piring mengundang decak kagum para penontonnya. Dalam perkembangannya, Tari Piring menjadi salah satu ikon Sumatra Barat, dan sering kali dikirim untuk berbagai misi kebudayaan ke luar negeri, demi memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Sumatra Barat.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Seni Budaya Acak ★ Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Tari piring dan tari galombang diiringi musik…. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampek Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Try Out USBN Seni Budaya SMA Kelas 12Sendratari Ramayana mengisahkan perjalaman Rama mencari Sinta yang diculik Rahwana. Cerita ini merupakan adaptasi karya Valmikk India yang ditulis dalam bahasa Sansekerta. Gagasan Sendratari Ramayana adalah … _ A. Cerita RakyatB. Legenda / Karya SastraC. Permainan TradisiD. Fenomena alam dan sosialE. Peniruan Gerak Alam dan Binatang Materi Latihan Soal LainnyaPTS 1 Ganjil PKn SD Kelas 3Organisme Makhluk Hidup - IPA SMP Kelas 7Matematika SD Kelas 6Energi Listrik - IPA SD Kelas 6Penilaian Harian Bahasa Inggris SMP Kelas 8PAS Sosiologi Semester 1 Ganjil SMA Kelas 10Termokimia SMA Kelas 11Ujian Sekolah Bahasa Indonesia SD Kelas 6US IPS SD Kelas 6Bahasa Jawa Semester 2 Genap SD Kelas 2Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
IringanMusik Tari Piring Keduapuluh gerakan tari piring di atas dilakukan dengan tempo cepat dengan diiringi iringan musik berirama syahdu yang menggambarkan rasa kebersamaan, kegembiraan, dan semangat. Iringan musik dalam tari piring sendiri berasal dari 2 alat musik, yaitu talempong dan saluang.
Tari piring dan tari galombang diiringi musik? gamelan . talempong . tifa salimpat sampek Jawaban yang benar adalah B. . talempong. Dilansir dari Ensiklopedia, tari piring dan tari galombang diiringi musik . talempong. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. gamelan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. . talempong adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban C. . tifa adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. salimpat adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. sampek adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. . talempong. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Taripiring dan tari galombang diiringi musik. a. gamelan b. talempong c. tifa d. salimpat e. sampek . Latihan Soal Seni Budaya. Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori : Seni Budaya ★ Ujian Semester 2 (UAS / UKK) Seni Budaya SMA Kelas 10. Tari piring dan tari galombang diiringi musik. a. gamelan b. talempong
Home Cerita Pagi Minggu, 22 Agustus 2021 - 0500 WIBloading... Tampak salah satu momen pertunjukan tari piring. Ist A A A Tari piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau ini dipopulerkan oleh Huriah Adam. Saat ini, tari piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat. Bersama dengan tari saman, pendet, dan jaipong, tari ini menjadi tarian populer Indonesia yang kerap ditampilkan di ajang promosi pariwisata dan kebudayaan tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatera Barat. Menurut legenda awal kemunculannya, Tari Piring ini berfungsi sebagai tarian dalam upacara kesuburan. Tarian ini juga menjadi salah satu bentuk seni tradisional yang banyak sekali menyimpan nilai-nilai estetis yang cukup tinggi dan mengandung nilai-nilai kebudayaan leluhur yang sangat ini juga merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang masuknya agama Islam ke Minangkabau, tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua piring di atas dua telapak tangan. Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan yang cepat, diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan para penari akan menari di atas pecahan-pecahan penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Para penari mengenakan pakian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih dalam tari piring ini merupakan salah satu unsur penting untuk menjadikan tarian menjadi bentuk yang bermutu. Tari Piring ini bersumber dari beberapa gerakan, seperti, Gerakan dasar pencak silat, Gerakan alang babega, gerakan tupai bagaluik, gerakan bungo kambang, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu tari piring juga sering kali menggambil berbagai gerakan kehidupan sehari-hari, seperti, gerak bacamin, gerak basiang, gerak buai anak, gerak mangompu suto, gerak malunyah, gerak maiinjak piriang, gerak bagolek dan gerak manyemba lalok. cerita pagi kesenian tradisional lagu daerah tari piring sumatera barat Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu
Penasarandengan jenis Tari Sumatera Barat lainnya? Yuk, simak artikel berikut ini! Macam-macam Tari Sumatera Barat 1. Tari Alang Babega 2. Tari Ambek-ambek Koto Anau 3. Tari Barabah 4. Tari Baralek Gadang 5. Tari Galombang 6. Tari Indang 7. Tari Kain Paisia Selatan/Selendang Minang 8. Tari Kain Pesisir Selatan 9. Tari Lilin 10.
Fungsi adalah sesuatu hal yang menyangkut tujuan pemakainan dalam pandangan luas dan universal. Fungsi berbagai aktivitas yang teinstitusi dalam masyarakat sebenarnya adalah untuk memenuhi keperluan-keperluan yang dikehendaki di dalam sebuah kebudayaan. Seperti dalam mekanismenya, teori fungsionalisme adalah salah satu teori yang dipergunakan dalam ilmu sosial, yang menekankan pada saling ketergantungan antara institusi-institusi pranata-pranata dan kebiasaan-kebiasaan pada masyarakat tertentu Lorimer et al, 1991. Di dalam analisis fungsi akan dijelaskan bagaimana susunan sosial didukung oleh fungsi institusi-institusi seperti negara, agama, keluarga, aliran, pasar, dan lain-lainnya. Demikian pula tari Galombang daalam kebudayaan Minangkabau, baik di Ranah Minang maupun wilayah rantaunya termasuk Kota Medan, memiliki fungsi- fungsi di dalam masyarakatnya. Fungsi kegiatan atau pertunjukan tari ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam kehidupan sosial dan budayanta. Kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh praktik tari Galombang. Misalnya tarian ini memenuhi kebutuhan masyarakat Minangkabau di Kota Medan untuk memelihara tradisi dan adat istiadatnya. Selain itu masyarakat Minangkabau juga dalam konteks Kota Medan yang heterogen secara etnik, agama, golongan, dan lainnya, memerlukan jati diri atau identitasnya agar diakui dan dikenal sebagai orang Minangkabau. Seterusnya dalam upacara perkawinan adat Minagkabau akan menjadi lengkap dan sempurna jika disertai dengan tarian ini beserta musik pengiring, pepatah petitih, busana adat, bahasa Minangkabau, dan lain-lain. Untuk mengkaji fungsi tari Galombang di dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau di Kota Medan ini penulis menggunakan empat teori fungsi yang bagaimana fungsi tari Galombang pada masyarakat Minangkabau, terutama di Kota Medan. Agak berbeda dengan pendekatan yang lazim dipakai oleh para calon sarjana Etnomusikologi FIB USU, yang umumnya menggunakan teori fungsinya Merriam 1964, yang relevan dan lebih sesuai untuk mengkaji fungsi musik, maka dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori fungsi yang terutama digunakan dalam disiplin etnologi tari atau etnokoreologi. Adapun fungsi-fungsi tari Galombang dalam masyarakat Minangkabau di Kota Medan adalah sebagai berikut. Fungsi Tari Galombang Menurut Teori Radcliffe-Brown Seorang pakar fungsionalisme antropologi, yaitu Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkaitan erat dengan struktur sosial masyarakat. Dalam kenyataannya adalah struktur sosial itu biasanya akan hidup terus, sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian, Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi adalah sumbangan suatu bahagian aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam sistem sosial masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau konsistensi internal. Berdasarkan kepada teori fungsi Radcliffe-Brown ini, maka dalam kaitannya dengan tari Galombang pada upacara perkawinan adat Minangkabau dalam kebudayaan Minangkabau di Kota Medan, maka tari ini adalah salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik Minangkabau, yang tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal. Tari Galombang dan musik iringannya adalah bahagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung tegaknya budaya Secara internal, tari Galombang didukung oleh aspek tarian yang di dalamnya juga terdiri dari penari lelaki dan perempuan, busana, aksesoris, tata rias wajah, gerak-gerak dengan ragam dan polanya, pola lantai, makna gerak, dan seterusnya. tarian ini juga didukung oleh aktivitas musik, yang terdiri dari pemain musik pembawa melodi dan pembawa ritme. Antara tari dan musik terjadi integrasi pertunjukan yang kuat. Kemudian secara eksternal, tarian Galombang dan musik iringannya adalah berfungsi untuk memenuhi ibstitusi sosial lainnya yaitu perkawinan adat. tari dan musiknya menjadi bahagian penting dalam tatanan upacara perkawinan adat Minangkabau itu. Sementara perkawinan ini sendiri adalah isntutusi yang bertujuan atau berfungsi utama untuk melanjutkan generasi manusia Minangkabau. Kemudian dalam tataran yang lebih laus lagi, tari Galombang dan musik iringannya adalah bahagian dari kebudayaan Minangkabau, yang mendasarkan kebijakannya dalam adat. Seperti diketahui bahwa adat Minangkabau adalah berdasar kepada konsep adat basandi syarak, dan syarak basandi kitabullah, syarak mangato adat mamakai adat bersendikan syarak dan syarak bersendikan kitabullah, syarak mengata dan adat meakai. Artinya bahwa kebudayaan Minangkabau beradasrkan adat, dan dasar kebudayaan ini adalah wahyu Allah berupa ajaran-ajaran agama Islam. Jadi konsep, kegiatan, dan artefak tari Galombang, adalah bahagian dari adat dan kebudayaan Minangkabau secara umum. Demikian kira-kira fungsi tari Galombang menurut teori yang ditawarkan Radcliffe-Brown. Fungsi Tari Galombang Berdasarkan Teori Kurath Gertrude Prokosch Kurath yang mengemukakan adanya 14 fungsi tari dalam media percintaan, 3 sebagai media persahabatan atau kontak sesial, 4 sarana untuk perkawinan atau pernikahan, 5 sebagai pekerjaan atau matapencaharian, 6 sebagai media untuk sarana kesuburan atas pcrtanian, 7 sebagai sarana untuk perbintangan, 8 sebagai sarana untuk ritual perburuan, 9 sebagai imitasi satwa, 10 sebagai imitasi peperangaa, 11 sebagai sarana pengobatan, 12 sebagai ritual kematian, 13 sebagai bentuk media untuk pemanggilan roh, dan 14 sebagai komedian lawak. Dari empat belas fungsi yang dikemukakan oleh Kurath seperti di atas tersebut, maka salah satu fungsi tari Galombang yang paling utama adalah fungsinya sebagai sarana untuk perkawinan atau pernikahan. Dalam hal ini pernikahan dalam adat Minangkabau secara umum disebut maralek. Banyak tarian di dunia ini yang selalu berkait erat fungsinya dengan pernikahan atau pesta kawin. Dalam kebudayaan Melayu misalnya, tarian zapin atau tarian Rinjis-rinjis selalu dihubungkan dengan perkawinan. Demikian pula di dalam kebudayaan Minangkabau tari Galombang memang selalu dikaitkan fungsi dan identitas estetisnya dengan upacara perkawinan. Tari Galombang itu sendiri adalah mengggambarkan gelombang kehidupan yang nantinya akan ditempuh oleh kedua pengantin dalm biduk rumah tangganya. Dengan demikian sesuai dengan pendapat Kurath tersebut, tari Galombang berfungsi untuk sarana perkawinan atau pernikahan. Fungsi Tari Galombang Berdasarkan Teori Shay Anthony V. Shay dalam disertasinya yang berjudul The Function of Dance in Human Society, membagi tari dalam 6 fungsi, yaitu 1 sebagai refleksi dari organisasi sosial, 2 sebagai sarana ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, 3 psikologis, 5 sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas estetis, dan 6 sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi. Jika ditinjau dari teori fungsi tari yang dikemukakan Shay ini, maka tari Galombang dalam kebudayaan Minangkabau adalah sebagai refleksi organisasi sosial Minangkabau. Juga berfungsi sebagai ekspresi ritual keagamaan, hiburan, estetik, dan juga ekonomi. Sebagai refleksi organisasi sosial, jelas bahwa tari Galombang adalah ekspresi masyarakat yang matrilineal. Pada masyarakat yang seperti ini wanita mendapat peran yang cukup menonjol dan tidak menjadi kooptasi dari kaum pria sebagaimana dalam kebudayaan patrilineal. Selain itu, dalam tarian ini tercermin juga refleksi antara pihak pengantin wanita dan keluarganya serta pengantin pria dan keluarganya. Kedua kelompok ini bersinergi dalam mendukung dua insan dari mereka untuk membentuk rumah tangganya. Refleksi itu juga diwujudkan dengan terlibatnya baik penari perempuan maupun penari laki-laki dalam tarian ini. Dengan demikian, tari Galombang adalah refleksi dari kelompok-kelompok sosial di dalam kebudayaan Minahgkabau. FungsinTari Galombang Berdasarkan Teori Narawati dan Soedarsono Sementara pakar tari lndonesia yaitu Narawati dan Soedarsono membedakan fungsi tari menjadi dua, yaitu 1 kategori fungsi tari yang besifat primer, yang dibedakan menjadi tiga, yaitu a fungsi tari sebagai sarana ritual, b fungsi tari sebagai ungkapan pribadi, dan c fungsi tari sebagai presentasi estetik, dan 2 kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah pada aspek komersial atau sebagai lapangan mata pencaharian Narawati dan Soedarsoso, 2005 Berdasarkan teori fungsi tari dari Narawati dan Soedarsono ini, maka fungsi tari Galombang, mencakup baik itu fungsi primer dan juga fungsi sekunder. Di dalam kegiatan tari ini terdapat fungsi ritual, ungkapan pribadi, estetik, dan mata pencaharian. Di dalam aktivitas tari Galombang, maka fungsi tari ini jelas sebagai sarana ritual, yang menjadi baagian penting dan diutamakan dalam setiap upacara memeriahkan perkawinan dalam kebudayaan Mianangkabau. tarian ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari serangkaian upacara adat perkawinan Minangkabau. Selain itu, dalam menarikan tarian ini setiap individu penari diperkenankan membuat gerakan-gerakan yang merupakan kreativitas pribadinya sekaligus sebagai ungkapan dirinya dalam seni. Selain itu di dalam tarian ini juga terkandung fungsi presentasi estetik, artinya melalui tarian ini, setiap penari mengekspresikan keindahan gerakan- gerakan tari yang dipandang estetik menurut tata estetik Minangkabau. Namun demikian, tari ini memiliki fungsi sekundernya yaitu sebagai sarana ekonomis atau mata pencaharian. Disadari atau tidak, walaupun bukan fungsi utama di dalam setiap kegiatan tari Galombang terdapat fungsi ekonomis, setiap penari atau pemusiknya mengharapkan imbalan ekonomis, biasanya berupa uang. Menurut pengamatan yang penulis lakukan selama ini, seorang penari dalam rangka menari tari Galombang memerlukan dana yaitu untuk make up, sanggul, membeli pakaian tari, perlengkapan tata rias, serta kebutuhan hidupnya. Selain itu juga setiap penari tetap mengharapkan rezeki dari jasa ia menari di dalam sebuah pesta perkawinan. Dengan demikian, fungsi tari Galobang dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau memang kompleks juga. Ini dapat ditelisik melalui kaitan tari ini dengan berbagai konteks sosial dan budaya, seperti, religi, ekonomi, estetik,
EyUQ. kg44k6m9wh.pages.dev/540kg44k6m9wh.pages.dev/649kg44k6m9wh.pages.dev/132kg44k6m9wh.pages.dev/770kg44k6m9wh.pages.dev/875kg44k6m9wh.pages.dev/747kg44k6m9wh.pages.dev/142kg44k6m9wh.pages.dev/338kg44k6m9wh.pages.dev/133kg44k6m9wh.pages.dev/726kg44k6m9wh.pages.dev/758kg44k6m9wh.pages.dev/72kg44k6m9wh.pages.dev/621kg44k6m9wh.pages.dev/293kg44k6m9wh.pages.dev/950
tari piring dan tari galombang diiringi musik