Demikianbeberapa cara mencegah radikalisme dan terorisme yang biasanya muncul di kalangan masyarakat, bahkan Negara, termasuk Indonesia sendiri. Cara pencegahan ini harus diketahui dan dilakukan oleh siapapun, terlebih generasi muda yang merupakan ujung tombak penerus bangsa di masa depan.
Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI hampir selalu ada setiap waktu. Hal ini disebabkan ada banyak potensi ancaman, mulai dari dalam sendiri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus selalu memahami apa saja tantangan yang muncul sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut. Kita tahu sendiri bahwa negara Indonesia merupakan negara kesatuan. Oleh karena itu, NKRI merupakan singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa. Pada konsepnya, NKRI bisa dipahami sebagai bentuk himpunan dari keseluruhan wilayah, suku bangsa, dan budaya yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Indonesia dikenal dengan budayanya yang sangat majemuk, salah satu hal yang bisa selalu dilakukan dalam upaya menjaga keutuhan negaranya adalah merawat persatuan dan kesatuan dari seluruh warganya. Hal ini sesuai dengan amanat dalam sila ketiga Pancasila yang berbunyi, Persatuan Indonesia. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI secara mendalam dan lengkap. Tantangan setiap negara diyakini bisa berasal dari dua hal, yakni internal atau dalam negeri dan eksternal atau luar negeri. Sebagai warga negara yang cinta tanah air, tentu kita tidak ingin menyaksikan NKRI terpecah belah dong. Yuk simak selengkapnya! A. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI Internal1. Keragaman Masyarakat Indonesia2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat3. Meningkatnya Kasus Kriminalitas dan Narkoba4. Meningkatnya Paham Etnosentrisme dan Radikalisme5. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat Mencintai Budaya Sendiri6. Munculnya Ideologi-ideologi SeparatismeB. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI Eksternal1. Adanya Campur Tangan Negara Asing dalam Menyelesaikan Masalah Internal Negara2. Masuknya Budaya Asing3. Pelanggaran Wilayah yang Dilakukan oleh Negara-negara Tetangga4. Adanya Gangguan Keamanan Kemaritiman dan Dirgantaraan yang Dilakukan oleh Negara Lain5. Gangguan di Wilayah Perbatasan Antar Negara6. Pengaruh Globalisasi Mempermudah Aksesnya Perkembangan Budaya Asing7. Munculnya Jaringan Narkoba Internasional8. Adanya ominasi pengaruh negara lain yang semakin menguasai negara IndonesiaC. Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa1. Perlunya Kesadaran Kuat tentang Wawasan Kebangsaan2. Pendidikan yang Berkarakter3. Pendidikan Berbasis Keluarga4. Penanaman Nilai Pendidikan dalam Konteks Plural Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI internal sendiri dapat dipahami sebagai segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam negeri sehingga bisa memunculkan potensi goyahnya kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Berbagai gangguan yang ada tentu saja akan sangat berdampak terhadap Negara Indonesia dalam melangkah maju. Nah, beberapa tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI internal yang bisa mengganggu NKRI antara lain sebagai berikut 1. Keragaman Masyarakat Indonesia Tantangan internal yang pertama adalah keragaman masyarakat yang dimiliki bangsa Indonesia. Indonesia diketahui sendiri merupakan negara yang majemuk atau terbentuk dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Keberagaman ini bisa menjadi anugerah, tetapi bisa juga menimbulkan permasalahan untuk keutuhan negara Indonesia. Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu merawat keberagaman yang dimiliki oleh indonesia menjadi sesuatu yang positif. Alhasil, tidak akan terjadi konflik internal antar golongan yang menimbulkan kerusuhan dan perpecahan di tengah-tengah masyarakat. 2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat Tantangan internal yang kedua adalah kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih banyak ditemukan di masyarakat. Perekonomian yang tidak merata dan kurang stabil sering kali menimbulkan kesenjangan sosial sehingga dapat menjadi penyebab munculnya kisruh antar kelas dalam suatu negara. Hal ini pun bisa mengakibatkan timbulnya perpecahan di masyarakat atas dasar golongan atau kelas sosial dan ekonomi. Tantangan yang dihadapi negara Indonesia bisa dikatakan masih cukup besar. Pasalnya, kesenjangan sosial dan kurang stabilnya ekonomi masih menjadi permasalahan yang belum pernah tuntas bagi bangsa ini. Oleh karena itu, negara Indonesia perlu serius dalam menyelesaikan tantangan sosial dan ekonomi di masyarakat. 3. Meningkatnya Kasus Kriminalitas dan Narkoba Tantangan internal yang ketiga adalah peningkatan kasus kejahatan atau kriminalitas hingga narkoba. Setelah membahas terkait kesenjangan sosial dan ekonomi yang tidak merata, salah satu dampak yang bisa dilihat yaitu marakanya kriniminalitas dan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat. Tentu saja hal ini merupakan tantangan dari dalam negeri yang cukup pelik bangsa Indonesia. Meningkatnya kriniminalitas dan penyalahgunaan narkoba secara masif akan sangat mengganggu nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ada di dalam masyarakat. 4. Meningkatnya Paham Etnosentrisme dan Radikalisme Tantangan internal yang keempat adalah meningkatnya paham etnosentrisme dan radikalisme. Etnosentrisme pada dasarnya dapat diartikan sebagai sebuah paham atau ideologi yang ingin menonjolkan sebuah kebudayaan atau etnis dari suku tertentu. Penganut etnosentrisme ini merasa sebagai golongan yang memiliki kekuatan lebih dibandingkan yang lainnya. Hal ini tentu akan merusak nilai persatuan dan kesatuan karena bisa mengucilkan kebudayaan, suku, etnis dari suatu bangsa. Meningkatnya paham etnosentrisme dan radikalisme sendiri akhir-akhir cukup mengkhawatirkan. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi yang sangat cepat, ada banyak celah dan platform yang tidak bisa dikontrol oleh sebuah negara. Alhasil, paham tersebut disebarkan secara diam-diam dan bawah tanah kepada masyarakat. Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu senantiasa merawat rasa cinta kepada tanah air ini. 5. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat Mencintai Budaya Sendiri Tantangan internal yang kelima adalah masyarakat yang kurang memahami dan menyadari terkait rasa cinta terhadap budaya sendiri. Ditengah era globalisasi yang semakin cepat dan luas, masyarakat harus tetap berusaha melestarikan kebudayaan untuk generasi yang akan datang. Pelestarian kebudayaan ini bisa menjadi salah satu cara untuk menciptakan rasa percaya diri dari suatu bangsa kepada budayanya sendiri daripada budaya asing. 6. Munculnya Ideologi-ideologi Separatisme Tantangan internal yang keenam adalah banyaknya berbagai ideologi atau paham separatisme yang bermunculan di tengah masyarakat. Beberapa pihak menyatakan, salah satu penyebab hal ini adalah tidak meratanya ekonomi sekaligus kurangnya pengelolaan terhadap sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus kepada masyarakat agar tidak merasa kecewa dan tetap mencintai tanah airnya. B. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI Eksternal Setelah mengetahui dan memahami berbagai tantangan internal atau tantangan yang muncul dari dalam negeri sendiri, berikutnya kita akan fokus membahas tentang tantangan eksternal atau tantangan yang muncul dari luar negara. Tantangan eksternal sendiri dapat diartikan sebagai segala bentuk gangguan yang diciptakan dari pihak luar sehingga berpotensi menciptakan guncana terhadap kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Nah, berikut ini adalah beberapa tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI eksternal yang perlu diwaspadai oleh bangsa Indonesia. Beberapa tantangan eksternal tersebut antara lain yaitu 1. Adanya Campur Tangan Negara Asing dalam Menyelesaikan Masalah Internal Negara Tantangan eksternal yang pertama adalah intervensi asing. Intervensi ini bisa kita pahami sebagai segala bentuk campur tangan dari negara luar dalam menyelesaikan permasalahan dalam negeri suatu negara. Maka dari itu, negara perlu selalu mandiri agar tidak ada potensi gangguan yang ditimbulkan dari negara asing. 2. Masuknya Budaya Asing Tantangan eksternal yang kedua adalah masuknya budaya asing. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian tantang internal bahwa rasa cinta bangsa Indonesia terhadap budaya sendiri yang masih lama. Ada tantangan dari luar yang juga sangat mengancam keberadaan budaya Indonesia, yaitu budaya asing yang masuk bersamaan dengan era keterbukaan informasi. Maka dari itu, negara perlu memperkuat budaya bangsa agar masyarakat tidak mudah tergoda dengan budaya asing. 3. Pelanggaran Wilayah yang Dilakukan oleh Negara-negara Tetangga Tantangan eksternal yang ketiga adalah pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh berbagai negara tetangga Indonesia. Salah satu contoh yang baru terjadi belakangan ini yaitu konflik teritorial atau wilayah yang terjadi di kawasan terluar negara Indonesia, Natuna. Masuknya kapal negara Tiongkok ke perairan Indonesia menjadi contoh sebuah gangguan yang dilakukan oleh negara tetangga. 4. Adanya Gangguan Keamanan Kemaritiman dan Dirgantaraan yang Dilakukan oleh Negara Lain Tantangan eksternal yang keempat adalah gangguan keamanan yang dilakukan oleh negara lain, baik melalui bidang kemaritiman maupun bidang kedirgantaraan. Keamanan maritim yang mencakup kawasan perairan dan dirgantara yang meliputi udara menjadi salah satu hal yang penting dari suatu negara dalam menjaga kedaulatan negara. Beberapa gangguan yang dilakukan oleh pihak luar akan sangat mengkhawatirkan karena bisa menjadi sinyal atau ancaman terhadap kedaulatan negara Indonesia. 5. Gangguan di Wilayah Perbatasan Antar Negara Tantangan eksternal yang kelima adalah gangguan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Sama seperti tantangan ketiga dan keempat, wilayah perbatasan menjadi simbol kedaulatan dari suatu negara. Berbagai gangguan perlu ditangkal agar tidak sampai mengancam stabilitas negara dan bangsa Indonesia. 6. Pengaruh Globalisasi Mempermudah Aksesnya Perkembangan Budaya Asing Tantangan eksternal yang keenam adalah pengaruh yang muncul akibat adanya globalisasi. Kita tahu sendiri globalisasi menjadikan setiap negara terhubung dan tidak memiliki batas. Globalisasi juga telah membuat semua informasi menjadi lebih terbuka, baik informasi dari negara Indonesia maupun informasi dari negara asing. Pengaruh globalisasi menjadi salah satu ancaman yang cukup mengkhawatirkan bagi keberadaan kebudayaan bangasa Indonesia. Pasalnya, globalisasi membuat budaya asing menjadi semakin bebas dan mudah untuk masuk ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Ada banyak sekali kebudayaan dari luar yang tidak sesuai dengan budaya nasional kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu, globalisasi ekonomi juga menjadikan berbagai produk dari luar negeri malah lebih mudah untuk membanjiri Indonesia. Hal ini tentu saja akan membuat pengusaha lokal kalah bersaing. Hingga akhirnya, ekonomi suatu negara pun menjadi kurang stabil. 7. Munculnya Jaringan Narkoba Internasional Tantangan eksternal yang ketujuh adalah kemunculan jaringan narkoba skala internasional di negara Indonesia. Jaringan narkoba internasional diketahui menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar utama penyebaran narkoba. Permasalahan narkoba sendiri sangat merugikan bangsa Indonesia, salah satu yang paling terlihat adalah lemahnya tatanan moral bangsa Indonesia. Selain itu, jaringan narkoba internasional juga membuka potensi untuk masyarakat Indonesia melakukan kejahatan lainnya, mulai dari prostitusi hingga pembunuhan. 8. Adanya ominasi pengaruh negara lain yang semakin menguasai negara Indonesia Tantangan eksternal yang terakhir adalah dominasi atau pengaruh dari negara asing terhadap negara Indonesia. Sebagai negara yang merdeka, negara Indonesia memiliki kebebasan dalam menentukan langkahnya sendiri. Oleh karena itu, dominasi atau pengaruh yang kuat dari suatu negara lain perlu diwaspadai. Hal ini dilakukan untuk menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka. C. Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam berbagai tantangan internal dan eksternal yang disampaikan sebelumnya, salah satu cara dan utama yang bisa dilakukan adalah merajut persatuan dan kesatuan bangsa untuk menangkal tantangan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dibangun dan dibudayakan agar kita bisa menjaga keutuhan dari negara Indonesia. Beberapa hal tersebut, antara lain yaitu 1. Perlunya Kesadaran Kuat tentang Wawasan Kebangsaan Sebagai negara majemuk, para pendiri bangsa Indonesia telah menyadari akan ada ancaman dari dalam negeri sendiri. Negara Indonesia yang terdiri dari suku, budaya, daerah, dan agama yang berbeda sangat rawan konflik dan perpecahan. Hal ini tentu saja akan sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemajemukan yang dimiliki negara Indonesia patut dan layak untuk kita syukuri. Berbagai pilar kebangsaan semestinya dikedepankan untuk menanamkan kesadaran kuat tentang wawasan kebangasaan masyarakat Indonesia. Beberapa hal itu bisa bersumber dari konfesi/konsensus bersama yang bersifat final, yaitu NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. 2. Pendidikan yang Berkarakter Pendidikan yang berkarakter menjadi salah satu berikutnya yang bisa digunakan untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pendidikan karakter sendiri adalah bentuk usaha yang dilakukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai terhadap generasi muda sebagai pencerahan agar mengetahui, berfikir, dan bertindak secara sesuai moralitas bangsa. Hal ini diyakini akan mampu membentuk kepribadian generasi muda menjadi manusia yang baik di masa yang akan datang. Belakangan ini, pendidikan negara Indonesia menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan hingga internasional. Penyebabnya lantaran adanya penurunan moral para murid di sekolah Indonesia yang sudah sangat mengkhawatirkan. Beberapa bukti penurunan moral bangsa yaitu dari mulai perlakuan yang tidak sopan kepada guru atau dosen, tawuran, bahkan tindak asusila. Oleh karena itu, para guru dituntut untuk mengajarkan berbagai karakter yang baik terhadap para muridnya. Para guru dapat memulainya dengan memberikan contoh yang baik terlebih dahulu kepada para muridnya. Hal ini dilakukan agar sosialisasi yang diberikan bisa terlaksana dengan baik dan benar. Hasil dari pendidikan karakter ini penting untuk menjaga keutuhan NKRI karena para murid akan mampu melakukan pemilahan terhadap perilaku yang baik dan mana perilaku yang tidak baik. 3. Pendidikan Berbasis Keluarga Salah satu fungsi keluarga dalam perspektif pendidikan adalah sebagai tempat bagi penanaman nilai-nilai positif bagi kehidupan, pengembangan, dan pemantapan keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak mungkin berperadaban atau tidak mungkin berkebudayaan. Pengetahuan dapat bertambah karena melalui proses pendidikan, baik pendidikan formal resmi, informal keluarga, lingkungan, teladan, maupun non formal kursus. Melalui pendidikan, manusia bisa mengembankan kemampuan imajinasi menjadi kenyataan. Pendidikan berbasis keluarga bisa menjadi jalan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sesuai dengan cita-cita bangsa. Hal ini pun perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk membentuk mentalitas belajar untuk seumur hidup. Pasalnya, generasi yang baik akan lahir dari generasi yang baik pula. Pemahaman dan kesadaran para orang tua di sekolah tentang pendidikan akan menjadi penentu kesuksesan Indonesia di masa yang akan datang. 4. Penanaman Nilai Pendidikan dalam Konteks Plural Sebagai bangsa yang kaya raya dengan sumber daya alam tetapi juga kaya raya dari sisi budaya, kesadaran terhadap nilai pendidikan dalam konteks plural perlu digemakan. Selain pendidikan karakter dan pendidikan berbasis keluarga, para penerus bangsa perlu ditanamkan nilai pendidikan tentang konteks pluralisme. Pemahaman mengenai pluralisme sendiri bisa menjadi solusi untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui persatuan dan kesatuan bangsanya. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Paparantentang Ancaman Proxy War terhadap Keutuhan NKRI. Dibaca: 361 Oleh 30 Nov 2016. #TNIAU. Jakarta, Penkoopsau I Rabu, (30/11). “Pancasila sebagai dasar negara bukanlah sebagai lambang belaka, kita sebagai warga negara yang mencintai negara Indonesia ini haruslah tetap tunduk dan melaksanakan perintah, ajaran maupun dasar-dasar JawabanDilansir dari Encyclopedia Britannica, gerakan separatisme merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan nkri. yang dimaksud gerakan separatis adalah gerakan untuk mendirikan suatu negara/melepas diri dari negara kalau salah LaporanKeuangan harus menyediakan laporan yang jelas; Stakeholder adalah pihak yang berkepentingan. Stakeholder terbagi menjadi dua, yaitu Internal yang terdiri dari Manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang terdapat di dalam perusahaan. Sedangkan pihak eksternal adalah pihak yang memiliki kepentingan, namun ia terdapat di luar perusahaan, seperti
JAJihan A11 Juli 2022 2006PertanyaanGerakan separatis merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI. Yang dimaksud gerakan separatis yaitu gerakan untuk … a. melawan kebijakan pemerintah b. mendirikan suatu negara baru/ melepaskan din dan negara asa c. merebut wilayah negara lain untuk dikuasai d. memecah belah antaretnis/suku bangsa e. menggagalkan suatu acara 1rb+2KRJawaban yang tepat adalah Gerakan separatis merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan kelompok manusia atau suatu wilayah dari suatu kelompok atau wilayah yang sebelumnya bersatu utuh. Munculnya ide separatisme bisa memicu terjadinya sebuah disintegrasi jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!

Berikut ini kami bagikan Soal dan Kunci Jawaban EHB BKS 2021 PPKN tahun 2021 lalu sebagai bahan belajar untuk persiapan EHB BKS 2022. File Soal dan Kunci Jawaban EHB BKS PPKN ini sesuai dengan Kisi-kisi EHB BKS PPKN yang sudah disusun Sebelumnya. Soal dan Kunci Jawaban EHB BKS PPKN 2021. ====================.

Gerakan Separatisme merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI. Yang dimaksud Gerakan separatis adalah? Gerakan untuk menggagalkan suatu acara Gerakan untuk memecah belah antar etnis/suku bangsa Gerakan untuk melawan kebijakan pemerintah Gerakan untuk merebut wilayah negara lain untuk dikuasai Gerakan untuk mendirikan suatu negara/melepas diri dari negara asal Jawaban E. Gerakan untuk mendirikan suatu negara/melepas diri dari negara asal Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gerakan separatisme merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan nkri. yang dimaksud gerakan separatis adalah gerakan untuk mendirikan suatu negara/melepas diri dari negara asal. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Momentum yang merupakan konsensus nasional yang merupakan konsep integrasi nasional bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang resmi dan berdaulat adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Manfaatkeutuhan nkri adalah berikut ini, kecuali. Tantangan dalam menjaga keutuhan nkri. Rela berkorban demi keutuhan nkri. Ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya. Salah satu tes dalam skd cpns 2021 adalah twk (tes wawasan. Dalam usaha pertahanan dan keamanan negara . Cara menjaga keutuhan negara indonesia adalah
ilustrasi NKRI menghimpun keseluruhan budaya, suku bangsa, dan wilayah dari Sabang hingga Merauke. - Apa saja tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia? Kali ini kita akan mencari tahu apa saja tantangan menjaga keutuhan NKRI Semangat menjaga keutuhan NKRI diserukan diberbagai lapisan masyarakat, Kids. Di samping itu, organisasi dan pemerintah juga menyuarakan keutuhan NKRI di berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Perlu diketahui bahwa NKRI menghimpun keseluruhan budaya, suku bangsa, dan wilayah dari Sabang hingga Merauke. Keutuhan NKRI berkaitan dengan sila ketiga Pancasila yang berbunyi 'Persatuan Indonesia'. Adanya potensi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri, penting untuk menjaga NKRI setiap waktu, ya. Terdapat dua tantangan untuk menjaga keutuhan NKRI, yaitu tantangan internal dan eksternal. 1. Tantangan Internal Bentuk gangguan dari dalam negeri yang bisa menggoyahkan keutuhan NKRI disebut tantangan internal. Baca Juga 6 Keunggulan Indonesia Sebagai Negara Kesatuan, Apa Saja? Ada beberapa tantangan internal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI, antara lain ilustrasi Terdapat dua tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI, yaitu tantangan internal dan eksternal. 1. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat Salah satu tantangan internal menjaga keutuhan NKRI adalah kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Kesenjangan tersebut menunjukkan adanya ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi yang belum merata. Sehingga bisa memecah masyarakat ke dalam golongan-golongan tertentu. Nah, kesenjangan ini juga bisa memicu kesemburuan sosial yang berpotensi menjadi sumber konflik. 2. Separatisme Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, separatisme adalah gerakan atau paham untuk memisahkan diri dengan mendirikan negara sendiri. Pertumbuhan ekonomi yang enggak merata bisa mengakibatkan paham separatisme. Baca Juga Materi PKn Kelas 7 SMP Nilai Perwujudan Daerah dalam Kerangka NKRI Diketahui sejak proklamasi kemerdekaan, ada sejumlah upaya dari kelompok tertentu untuk memisahkan diri dari NKRI. 3. Keanekaragaman Bangsa Keberagaman dalam masyarakat bisa menjadi salah satu sumber konflik. Contohnya adalah perselisihan yang dilatarbelakangi oleh agama, rasa, suku, dan sebagainya. 2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal merupakan suatu bentuk gangguan dalam menjaga keutuhan NKRI yang berasal dari luar negeri. Di bawah ini merupakan beberapa tantangan eksternal untuk menjaga keutuhan NKRI, yaitu 1. Jaringan Narkoba Internasional Indonesia menjadi salah satu pasar jaringan narkoba internasional. Nah, hal ini bisa memicu konflik dan melemahkan tatanan moral masyarakat. Baca Juga Contoh Pengaruh Kemajuan IPTEK terhadap NKRI dalam Berbagai Bidang 2. Globalisasi Adanya globalisasi menjadikan budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia, Kids. Bahkan beberapa kebudayaan tersebut ada yang bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia. 3. Intervensi Asing Intervensi asing bisa berwujud dalam berbagai hal salah satunya konflik wilayah. Contohnya, ada kapal asing milik swasta atau pemerintah yang memasuki teritori tanpa izin. Hal ini diartikan enggak mengakui kedaulatan Indonesia di wilayah itu. - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Gerakanuntuk mendirikan suatu negara baru/melepaskan diri dari negara asal Jawaban: E. Gerakan untuk mendirikan suatu negara baru/melepaskan diri dari negara asal
Konflik yang saat ini terjadi di Eropa Timur antara Ukraina dan Rusia lain yaitu konflik bau kencur dan menjadi bagian berbunga berak-sisa perang dingin nan masih bertahan hingga saat ini biarpun beberapa pihak menyatakan perang dingin sudah lama radu sejak runtuhnya tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet. Kejadian tersebut disampaikan Dosen Penyelidikan Keamanan Internasional Program Studi Hubungan Internasional HI UII, Irawan Lugu, MSS., Cand. kerumahtanggaan International Relations In Conversation dengan tema Russia-Ukraine Updates What Happens Next, Kamis 24/2 petang, melalui Zoom Metting. Irawan Jati mengatakan bahwa apa yang kini dilakukan Rusia enggak merupakan situasi yang baru karena susunan terjadi di 2014 saat Rusia mengepas menganeksasi lagi dan mengklaim Ukraina sebagai bagian sah berasal Rusia. Mohamad Rezky Utama, Dosen Studi Kawasan Eropa Program Studi HI UII nan juga hadir umpama menjadi narasumber menyampaikan bahwa peristiwa yang detik ini terjadi di Ukraina tidak terlepas terbit ekspansi NATO yang mulai meluaskan otoritas di Eropa Timur. Rezky Utama menambahkan bahwa ekspansi NATO ke Eropa Timur membahayakan Rusia karena hal ini berpotensi ki memengaruhi rudal balistik yang awalnya ditempatkan di Rumania ke Ukraina dan berpotensi menjadi ancaman terbuka bagi Rusia. Disampaikan Rezky Utama, sebelum 2014, Ukraina tinggal karib dengan Rusia dan menjadi buffer zone antara Rusia dan Eropa. Namun setelah revolusi 2014, pemerintah Ukraina berpindah haluan, dari sebelumnya sanding dengan Rusia beralih mendekati NATO. Hal ini menyebabkan Belarusia menjadi satu-satunya buffer zone antara Rusia dan negara-negara Eropa. Menurut Rezky Utama, penyerangan yang dilakukan maka dari itu Putin menjadi riuk suatu pendirian bakal mengembalikan Ukraina seumpama riuk satu perseroan Rusia dengan mengganti pemerintahan pemerintah Ukraina melalui dukungan kerubungan sepratis di Donetsk, Luhan, dan Krimea. Lebih lanjut disampaikan Irawan Safi, dukungan nan diberikan Rusia kepada kelompok separatis Ukraina tidak copot mulai sejak konsep the enemy of my enemy is my friend yang diadopsi Rusia. “Rusia mencoba memaksimalkan potensi kerubungan-kerumunan sparatis untuk mempertahankan dan mempererat kursi mereka di negara-negara tersebut,” ujar Irawan Jati. Rezky Terdepan menambahkan, bahwa hal nan ekuivalen juga kombinasi dilakukan oleh Rusia dengan kondusif gerombolan separatis Georgia setelah negara tersebut mulai menyebelahi kepada Amerika Maskapai dan Eropa Barat. Terkait indikasi konflik yang mengarah ke perang bumi ketiga, kedua narasumber sepakat bahwa hal ini masih terlalu jauh mengintai kondisi yang saat ini terjadi. Pelecok suatu indikatornya adalah bantuan militer yang diberikan oleh negara-negara anggota NATO seperti Turki, Kanada dan Spanyol bertambah bersifat sambung tangan bani adam alih-alih atas nama organisasi. “Kejadian ini ditambah dengan pernyataan Joe Biden Presiden Amerika Kawan nan tidak akan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina,” ucap Irawan Salih. Menurut Rezky Utama, faktor perintang lainnya adalah Mbok Eropa dan NATO yang patut berhati-lever n domestik mencuil langkah untuk pergi perang dunia ketiga karena peristiwa ini bisa menyebabkan Eropa menjadi teater perang dunia lagi. “Gaham sanksi ekonomi dan embargo lakukan memurukkan Rusia menghentikan perang tidak banyak berpengaruh karena Rusia adalah suatu kawasan yang cukup sustain sehingga mereka masih bisa survive menghadapi embargo tersebut.” Sebut Irawan Jati. Irawan Jati menambahkan bahwa kondisi yang terjadi di pelan adalah Rusia yang menjadi pemasok utama gas untuk negara-negara di kawasan eropa sehingga sanksi tersebut boleh meliut merugikan negara-negara di negeri Eropa. Irawan Jati menilai Pendekatan diplomasi dipandang menjadi salah satu solusi meskipun cukup bertele-tele. Hal ini disebabkan legitimasi militer negara-negara di sekeliling Rusia belum memadai kuat sehingga apabila memaksakan penyelesaian konflik terlampau cara militer malar-malar akan mengarah lega penyerbuan yang lebih besar. Sementara Rezky Terdepan menilai bahwa penyelesaian konflik melalui PBB belum boleh dilakukan karena Rusia masih memiliki hak veto di United Nations Security Council Dewan Keamanan PBB yang bisa menghambat ancang-langkah perampungan konflik. Beliau berpendapat bahwa NATO dan EU harus turun tangan dan terlibat dalam perjanjian damai kerjakan memintasi konflik kedua negara ini. AP/RS Lihat Foto IPPHOS Presiden Soekarno tatkala menyampaikan syarah pembukaan Konferensi Asia Afrika di Bandung. Di latar belakang antara enggak terlihat PM India Nehru, PM Birma U Nu, Pm Ali Sastroamidjojo serta para ketua negara sponsor KAA lainnya. – Persuasi Non-Blok yaitu gerakan yang lahir di era Perang Dingin, tepatnya sreg 1961. Negara-negara berkembang jebolan jajahan Barat yang hijau merdeka, tergabung di dalamnya karena enggak ingin memihak Amerika Serikat maupun Uni Soviet. Bukan hanya menjadi anggota, Indonesia sekali lagi adalah riuk suatu negara penggagas Usaha Non-Blok. Tahukah beliau barang apa saja peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok? Berikut peran Indonesia seperti mana dikutip dari situs resmi Departemen Luar Provinsi Baca pun Latar Bokong Terbentuknya Aksi Non-Blok Indonesia ikut memotori Operasi Non-Blok Sebelum terbentuk pada 1961, Propaganda Non-Blok dan gagasan-gagasannya sudah lalu lahir lima tahun sebelumnya, tepatnya pada 1955. Saat itu, Presiden Soekarno mengundang para pemimpin negara-negara nan yunior merdeka di Asia dan Afrika ke Bandung. Persuaan itu dikenal sebagai Konferensi Asia Afrika KAA. KAA menghasilkan Dasasila Bandung yang menjadi cikal kerjakan Gerakan Non-Blok. Setelah berbenturan dan membicarakan masalah yang dialami, negara-negara yang baru merdeka ini bersepakat membentuk Gerakan Non-Blok. Baca juga Konferensi Asia-Afrika, Detik Bandung Membuat Takjub Bumi… Para kepala negara yang merintis GNB lega 1961 yakni Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, PM India Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, PM sekaligus Kepala negara Ghana Kwame Nkrumah, dan Presiden Indonesia Soekarno. Bagi Soekarno, Gerakan Non-Blok sesuai dengan Politik Bebas Aktif, strategi luar daerah nan diterapkan Indonesia. 29-11-2021 / Ketua DPR RI Dr. Puan Maharani menghadiri program Inagurasi pembentukan Parliamentary Network of Non-Aligned Movement NAM ataupun Operasi Non-Blok GNB di sela-sadel Inter Parliamentary Union IPU General Assembly ke-143 di Madrid, Spanyol. FotoDok/rni Ketua DPR RI Dr. Puan Maharani menghadiri acara Inagurasi pembentukan Parliamentary Network of Non-Aligned Movement NAM atau Gerakan Non-Blok GNB di sela-pelana Inter Parliamentary Union IPU General Assembly ke-143 di Madrid, Spanyol. Pertemuan dikoordinasikan oleh Azerbaijan yang saat ini merupakan Ketua GNB. Forum network legislator GNB baru dibentuk sesudah GNB berusia 61 hari dengan pamrih agar GNB kian inklusif, dan kerja samanya dapat lebih langsung dirasakan rakyat yang diwakili legislator. Puan pun ikut mengedepankan pidato privat forum tersebut. “Hayat dan nilai Persuasi Non-Blok seperti mana ekuivalensi sebagaimana yang diabadikan dalam Konferensi Bandung perian 1955 bertambah berbunga 60 tahun nan tinggal masih relevan n domestik konteks dinamika global saat ini,” kata Puan saat berbicara dalam Inaugural meeting of the Parliamentary Network of NAM nan digelar di Hotel Riu Plaza Espana, Madrid, Spanyol, Minggu 28/11/2021. Puan menyinggung tanya Presiden pertama Indonesia Sukarno nan memprakasai GNB. Sejumlah delegasi, tertera Presiden IPU dan pimpinan legislator Azerbaijan diketahui mengasihkan pujian untuk Puan dan Sukarno atas peran per keduanya. “Adalah Kepala negara Sukarno nan kebetulan kakek saya bersama dengan para founding fathers lainnya yang memotori operasi ini. Peperangan untuk mengembari ketidakadilan dan kesenjangan memerlukan upaya bersama,” sebut Puan. Menurut ahli politik PDI-Perjuangan tersebut, parlemen sebagai perpanjangan rakyat boleh berlaku ki akbar. Puan mengatakan, anggota dewan dapat membawa kerja sama seyogiannya GNB erat dengan masyarakat dan membawa komitmen internasional ke tingkat lokal. “Melalui kerja sama anggota dewan, anggota dewan bisa mendorong pemerintah masing-masing bakal melejitkan akses yang independen terhadap vaksin Covid-19. Vitalitas Konferensi Bandung kembali masih relevan untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dan pencapaian SDGs,” tuturnya. eko/sf Gerakan Non-Blok? Masih Relevankah? Udah lega tau GNB itu barang apa? “Kampanye Non-Blok GNB bahasa Inggris Non-Aligned Movement/NAM adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari kian dari 100 negara-negara yang tak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kemustajaban besar apapun.” –Wikipedia Nah, jadi Usaha Non Blok GNB atau Non-Aligned Movemnet NAM adalah manuver alam semesta yang terasuh menjadi suatu organisasi yang terdiri dari 118 negara. GNB ini dibentuk pada waktu 1961 oleh Joseph Broz Tito Presiden Yugoslavia Soekarno Presiden Indonesia Gamal Abdul Nasser Presiden Mesir Pandit Jawaharlal Nehru Bendahara Menteri India Kwanw Presiden Ghana Dan negara-negara lainnya yang gak mau bergabung dengan negara-negara adikuasa. Anggota-anggota GNB ini juga pengen nunjukkin kalo mereka gak ingin berpihak sama Blok Barat, maupun Blok Timur nan saat itu lagi perang hambar. Tujuan GNB sememangnya merupakan 1. Mendukung pertentangan dekolonialisasi dan memegang teguh penangkisan melawan penjajahan, imperialism, neokolonialisme, rasialisme apartheid, dan zionisme 2. Gelanggang atau panggung bikin Negara-negara nan menengah berkembang 3. Mengurangi ketegangan antara Blok Barat dengan Blok Timur 4. Bukan membenarkan penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata Setelah berakhirnya perang dingin nan ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin masa 1989 lalu dan melemahnya keefektifan militer-polirik komunisme di Eropa Timur, sekarang muncul satu pertanyaan. Masih relevankah keberadaan GNB detik ini? Jadi, GNB itu masih dibutuhin gak sih? Udah kagak cak semau blok-blok an kembali, dunia udah aman tentram. Tapi tujuan dibentuknya GNB gak cuman itu sobat. GNB masih dibutuhin cak bagi ngadepin tantang-tantangan baru setelah perang dingin, terutama dengan adanya kanyon pemisah antara negara maju dan negara berkembang nan menjadi krisis dalam afiliasi internasional waktu ini. Munculnya tantangan-tantangan global baru sejak intiha abad ke-20 telah memaksa GNB untuk terus melebarkan Kapasitas dan jihat kebijakannya kiranya sepenuhnya berharta menjadikan keberadaannya teguh relevan, bukan belaka bagi anggotanya semata-mata juga kian tercalit dengan sumbangannya privat menghadapi tantangan tersebut. Tantangan yang dimaksud dewasa ini antara lain adalah isu menonjol yang tercalit dengan masalah terorisme, merebaknya konflik intra dan antar negara, pelucutan senjata, serta dampak kesejagatan di bidang ekonomi dan pengetahuan teknologi. Isu-isu tersebut mutakadim menjadikan GNB perlu menyesuaikan politik dan perjuangannya yang dalam konteks ini GNB memandang perannya tidak doang sebagai obyek, tetapi perumpamaan mitra sekelas dan bagian bermula solusi masalah faktanya, kesenjangan ekonomi dan pembangunan sejak perjuangan GNB waktu 1961-1990 masih menjadi pemasalahan sampai momen ini. Interstate dan intra-state war malah muncul dimana-mana. Ini berjasa cita-cita GNB bakal nyiptain dunia yang lega dada, tenteram, dan sejahtera masih menjadi tantang bagi berbagai negara. GNB sebagai gerakan tata krama juga sangat dibutuhin karena siapa poros yang punya kelebihan dalam PBB buat merjuangin kepentingan negara berkembang. Hal ini bisa dilakuin karena 60% anggota PBB adalah anggota GNB. Dengan adanya tantangan global, kayak keruncingan energi, keuangan, keamanan alas diperlukan kooperasi aktif intern mengejar solusi global. Maka dari itu, GNB masih relevan hingga sekarang. Keberadaan GNB masih relevan, sebagai persatuan yang n kepunyaan aturan pendesak terbesar kerumahtanggaan PBB untuk menekan negara adikuasa sebagai halnya Amerika Serikat. Riuk satu bukti GNB masih relevan adalah dengan terus bertambahnya anggotanya, yaitu Fiji dan Azerbaijan jumlahnya makara 120. Relevansi GNB lagi bisa diliat dari semangat para atasan negara anggota dalam menghadiri Konferensi Tingkat Menteri KTM DI Bali. GNB yang udah punya karakter garis haluan koteng dan kedudukannya yang udah kuat membuktikan relevansi GNB. Apalagi dengan keinginan Rusia yang ingin bekerja selaras dengan GNB ̶ meninggi aktif peran GNB dalam politik alam semesta, berbarengan mengaktifkan peran Indonesia secara gak langsung soalnya Indonesia mempunyai peran terdahulu n domestik GNB. Itulah kenapa GNB suntuk bermain internal pembangunan jagat. GNB mau nyiptain satu pembangunan yang bersifat adil, ga ngebedain antara ngera maju, berkembang, dan miskin di kerumahtanggaan apa bidang. Pembangunan nan dilakuin GNB terfokus pada bidang perekonomian dan kesehatan, karena 2 hal itulah yang sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Caranya boleh dengan meningkatkan investasi, pun bertukar pengetahuan dan teknologi dan negara-negara beradab. Jadi gitu sobat 😀 Video yang bersambung
Sungguhpunperhatian lebih dipusatkan pada masalah keamanan dalam negeri sertarongrongan yang lebih bersifat infiltrasi dan subversi, kewaspadaan nasional terhadap segala bentuk ancaman dan tantangan merupakan sesuatu yang mutlak, untuk memeliharakelangsungan hidup bangsa dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Persatuanadalah perserikatan, ikatan, atau gabungan beberapa bagian yang sudah bersatu, sedangkan kesatuan ialah perihal satu keesaan ataupun sifat tunggal.persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh tidak terpecah belah. Persatuan mengandung makna terikatnya suatu bagian/kelompok rakyat yang memiliki jiwa nasionalisme
Perbedaanyang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa. d. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih.
6OoRjX.
  • kg44k6m9wh.pages.dev/359
  • kg44k6m9wh.pages.dev/56
  • kg44k6m9wh.pages.dev/362
  • kg44k6m9wh.pages.dev/756
  • kg44k6m9wh.pages.dev/597
  • kg44k6m9wh.pages.dev/630
  • kg44k6m9wh.pages.dev/333
  • kg44k6m9wh.pages.dev/66
  • kg44k6m9wh.pages.dev/59
  • kg44k6m9wh.pages.dev/967
  • kg44k6m9wh.pages.dev/701
  • kg44k6m9wh.pages.dev/727
  • kg44k6m9wh.pages.dev/934
  • kg44k6m9wh.pages.dev/460
  • kg44k6m9wh.pages.dev/416
  • gerakan separatis merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan nkri