Orangislam wajib melaksanakan sholat lima waktu. Dan amalan sholat inilah yang kelak akan dihisab pertama di hari akhir. Dari hadist diatas, cukup jelas bahwa wanita menjadi makhluk yang dirindukan surga apabila sholat lima waktu selalu dilakukan dengan hati yang ikhlas. Berpuasa di bulan Ramadhan Berpuasa juga merupakan satu dari rukun Islam. Surga merupakan tujuan akhir bagi setiap orang yang beriman dan beramal shalih. Di dalam surga, terdapat segala keindahan dan kenikmatan yang tak terbayangkan. Namun, surga tidaklah mudah untuk diperoleh. Dibutuhkan usaha dan keikhlasan dalam beribadah serta menjalankan ajaran agama dengan benar. Salah satu hadits yang membahas tentang hal ini adalah hadits tentang pemuda yang dirindukan tentang pemuda yang dirindukan surga merupakan salah satu hadits yang diambil dari kitab Shahih Bukhari. Hadits ini menceritakan tentang seorang pemuda yang memiliki sifat-sifat yang dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW merindukan kehadirannya di surga nanti. Hadits ini mengajarkan tentang pentingnya menjalankan ajaran agama dengan baik dan menunjukkan jalan menuju Hadits tentang Pemuda yang Dirindukan SurgaHadits tentang pemuda yang dirindukan surga memiliki beberapa versi yang berbeda, namun inti dari hadits ini tetap sama. Berikut adalah salah satu versi dari hadits tersebut“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, Ada tujuh golongan manusia yang akan diberi naungan oleh Allah SWT di atas singgasana-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya seseorang yang berkhidmat di jalan Allah SWT, seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadahnya, seorang yang hatinya melekat pada masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, duduknya seorang lelaki yang dihiasi oleh seorang wanita yang cantik lalu ia berkata, Sesungguhnya aku melakukan hal ini karena Allah SWT’, seorang yang bersedekah tersembunyi yang tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah SWT seorang diri lalu ia menangis.’”Hadits ini menjelaskan tentang tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah SWT di atas singgasana-Nya pada hari kiamat. Salah satunya adalah seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadahnya. Pemuda tersebut memiliki sifat-sifat yang dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW merindukan kehadirannya di surga sifat dari pemuda yang dirindukan surga tersebut adalahBerusaha untuk menjalankan ajaran agama dengan baik dan benarTidak tergoda oleh godaan dunia yang bisa mengarahkan pada tindakan yang tidak benarMenjaga hubungan dengan Allah SWT dengan menunaikan shalat dan berdoaMenjaga hubungan dengan sesama manusia dengan melakukan kebaikan dan berbuat baikDengan memiliki sifat-sifat tersebut, pemuda tersebut akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan benar dan menunjukkan jalan menuju dari Hadits tentang Pemuda yang Dirindukan SurgaHadits tentang pemuda yang dirindukan surga memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Beberapa manfaat dari hadits ini antara lainMenunjukkan pentingnya menjalankan ajaran agama dengan baik dan benarMenjadi motivasi bagi pemuda untuk tumbuh dalam ibadah dan menjaga diri dari godaan duniaMenjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalin hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusiaMenunjukkan jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan di akhirat nantiDengan memahami hadits ini dan menjalankan ajaran agama dengan baik, umat Islam akan dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti. Selain itu, umat Islam juga akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan benar dan menunjukkan jalan menuju tentang pemuda yang dirindukan surga merupakan hadits yang sangat penting bagi umat Islam. Hadits ini menjelaskan tentang sifat-sifat pemuda yang dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta menunjukkan jalan menuju keselamatan di akhirat nanti. Dengan memahami hadits ini dan menjalankan ajaran agama dengan baik, umat Islam akan dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti. Selain itu, umat Islam juga akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan video of Hadits tentang Pemuda yang Dirindukan Surga Memperlihatkan Jalan Menuju Keselamatan Surga merindukan empat orang: Pertama,

ADA 4 hamba Allah yang dirindukan surga. Mungkinkah salah satunya adalah kamu? Sahabat, setiap orang beriman pasti menginginkan masuk surga. Yuk, ketahui siapa saja orang dengan ciri-ciri surga. *عَنِ ابن عَباس رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ . رواه أبوداود والترمذي* Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Surga rindu kepada empat orang yaitu pembaca al-Qur’an, orang yang menjaga lisan, pemberi makan orang yang lapar, dan orang yang puasa di bulan Ramadhan.” HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzy Baca Juga Rumah untuk di Surga Tentu saja, setiap manusia mengharapkan yang namanya kebahagiaan, terutama kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan yang tidak hanya di dunia ini saja, tetapi kebahgiaan yang abadi di alam akhirat kelak. Kebahagiaan yang hakiki tersebut hanya dapat diraih apabila kita selalu taat kepada Allah Subhanahu wa taala dan Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam. Balasan dari ketaatan tersebut adalah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat yaitu syurga-Nya Allah Subhanahu wa taala, sehingga kita dituntut untuk meraihnya. Ciri Hamba yang Dirindukan Surga Sebagaimana hadits Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam di atas, bahwa ada 4 hamba Allah yang dirindukan syurga yaitu sebagai berikut. Orang yang rajin dan istiqamah membaca Al-Qur’an Membaca Al Qur’an adalah salah satu amalan yang paling utama. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda “Setiap huruf Al Qur’an yang kita baca membawa pahala tersendiri.” Selain itu, juga dikatakan bahwa nanti Al-Qur’an akan datang sebagai saksi amal kita di Yaumul Hisab. Selain membaca, tentu juga mempelajari isinya dan mengamalkannya merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap pribadi muslim. Orang yang selalu menjaga lisannya Lisan merupakan salah satu indera kita yang bisa mendatangkan kebaikan dan sekaligus keburukan. Selalu jaga lisan agar hanya mengatakan hal-hal yang baik, digunakan untuk membaca Al-Qur’an untuk memuji-Nya, untuk berdoa kepada-Nya, untuk memberi nasihat yang bernanfaat kepada orang lain. Dengan begitu, In syaa Allah kita akan termasuk ke dalam golongan orang yang dirindukan oleh surga. Orang yang memberi makan kepada orang lain yang kelaparan Ini juga merupakan salah satu amalan yang utama karena pertolongan Allah Subhanahu wa taala akan datang kepada hamba yang memberi pertolongan kepada saudaranya yang membutuhkan pertolongan. Orang yang berpuasa pada bulan Ramadan Berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah utama bahkan merupakan salah satu Rukun Islam. Berpuasa bukan hanya menahan tidak makan dan minum saja, melainkan juga menjaga panca indera kita dari melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa taala. Tidak hanya itu saja, berpuasa juga menuntut kita untuk meninggalkan perkataan dan perbuatan yang sia-sia. In syaa Allah jika kita berpuasa pada bulan Ramadan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam, derajat Taqwa akan kita peroleh yang balasannya tentu saja surga Allah Subhanahu wa taala. Itulah 4 hamba Allah yang dirindukan surga-Nya. Mari kita berlomba-lomba untuk meraihnya dan menjadi orang-orang yang selalu dirindukan surga tersebut. Sahabat Muslim, kehidupan dan kebahagiaan yang sejati adalah di alam akhirat bukan di dunia yang sementara ini. Berikut hadis berkaitan dengan surga dan kriteria orang yang akan memasukinya. 1. Surga disediakan bagi orang yang bertakwa *وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَرْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ ۞* “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” QS. Ali Imran 133 2. Surga juga disediakan bagi orang yang beriman dan selalu mengerjakan amal-amal yang sholeh *وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ لَـهُمْ فِيْهَاۤ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ وَّنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيْلًا ۞* “Ada pun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. “Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” QS. An-Nisa’ 57. Sahabat Muslim, semoga kita termasuk dalam golongan hamba yang dirindukan surga.[ind] Sumber rsq asy syahidah

Ոμ упጦктунтЕжиснէπ ажубрխцеኾ ф
Եհոглωн аш ζθвухрεБሒв оτιջቀд
Μፋբ չըξуτ κиԱዋ е
Кυкрጢց υжячωሽաс ιБևклуρի щ
DariIbnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Surga rindu kepada empat orang, yaitu pembaca Alquran, orang yang menjaga lisan, pemberi makan orang yang lapar, dan orang yang puasa pada bulan Ramadhan." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi). Dalam hadis di atas, Rasulullah SAW menyebutkan empat golongan manusia yang selalu dirindukan oleh surga. Jakarta - Ada sebuah hadits yang menyebut bahwa seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya. Hadits ini termuat dalam Kitab Shahih Bukhari dan SAW bersabda, "Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya." Sahabat bertanya, "Engkau pun juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya, aku pun juga."Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilali mengatakan dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin, hadits tersebut bisa bermaksud bahwa amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Ia menjelaskan lebih lanjut, seseorang akan masuk surga karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuknya surga. "Amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Hal ini tidak akan terjadi, kalau bukan karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya, yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuk surga, sedangkan amal itu sendiri adalah suatu karunia dan rahmat Allah terhadap hamba-Nya," jelas Syaikh Salim sebagaimana diterjemahkan M. Abdul Salim menyimpulkan, surga dan semua penyebabnya merupakan karunia dan rahmat Allah SWT. Ia mengatakan, amal merupakan penyebab perbedaan derajat hamba-hamba Allah SWT, bukan sebagai penyebab masuknya seseorang ke pendapat yang paling benar tentang hal ini, kata Syaikh Salim, Nabi SAW memberitahu bahwa masuknya seseorang ke surga bukanlah merupakan imbalan atas amalnya, melainkan karena rahmat Allah SWT. Sebab, lanjutnya, jika bukan karena limpahan rahmat Allah SWT kepada hambanya, pasti dia tidak dapat masuk surga."Semua amal hamba, walaupun dicintai dan diridhai Allah, tidak akan menyamai dan mengganti nikmat-nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepadanya di dunia. Bakan, kalau diperhitungkan, semua amalnya akan sangat kecil perbandingannya daripada nikmat-nikmat Allah yang diterimanya, sedang sisanya adalah nikmat yang wajib disyukuri," ini diperkuat dengan hadits 'Abdullah Ibnu Mas'ud, Zaid bin Tsabit, dan Hudzaifah Ibnul Yaman yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan lainnya dengan sanad shahih melalui jalur Abu Sinan, dari Wahb bin Khalid al-Himshi, dari Ibnu Dailami, ia berkata,"Aku pernah mendatangi Ubay bin Ka'ab, lalu aku berkata kepadanya, 'Ada sesuatu yang mengusik hatiku tentang masalah qadar takdir. Oleh karena itu, beritahukanlah kepadaku sesuatu, semoga Allah melenyapkan gangguan yang mengusik hatiku itu.'Ubay berkata, 'Seandainya Allah mengazab semua penduduk langit dan bumi, sebagaimana Dia mengazab mereka bukan karena zalim kepada mereka. Sekiranya Allah merahmati mereka, maka sungguh rahmat-Nya lebih baik daripada semua amal mereka. Seandainya engkau menafkahkan emas sebesar Gunung Uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya, kecuali setelah engkau mengimani takdir. Engkau harus menyadari bahwa apa yang akan menimpamu tidak akan pernah luput darimu, dan apa yang luput darimu tidak akan pernah menimpa dirimu. Jika engkau meninggal bukan atas keyakinan ini, maka engkau pasti masuk neraka.'"Ibnu Dailami melanjutkan, "Aku pun mendatangi 'Abdullah bin Mas'ud, lalu dia berkata seperti itu pula. Kemudian, aku mendatangi Hudzaifah bin al-Yaman, lalu dia berkata seperti itu pula. Setelah itu, aku mendatangi Zaid bin Tsabit, lalu dia menuturkan kepadaku dari Nabi SAW seperti itu pula..."Imam Muslim meriwayatkan hadits yang menyebut bahwa seseorang tak akan masuk surga karena amalnya dengan redaksi berikut,لا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللهِArtinya, "Tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah." HR Muslim3 Golongan yang Tak akan Masuk SurgaDalam hadits lain disebutkan, ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga. Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,"Ada tiga orang yang Allah haramkan untuk masuk surga, yaitu pecandu minuman keras, orang yang berbuat durhaka kepada orang tua, dan mucikari yang membiarkan kekejian terjadi pada keluarganya." HR AhmadAdapun, dalam riwayat lain disebutkan, orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya terhadap orang lain juga termasuk golongan orang yang tak akan masuk surga. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,"Allah tidak akan memandang tiga orang pada hari kiamat, yaitu pecandu minuman keras, orang yang berbuat durhaka kepada orang tua, perempuan yang berpenampilan menyerupai laki-laki, dan mucikari. Dan ada tiga orang yang tidak akan masuk surga, yaitu orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya, pecandu minuman keras, dan orang yang sangat berharap dari apa yang diberikannya." HR Ahmad, an-Nasa'i, dan HakimRedaksi lain menyebut, "Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut pemberian, yang durhaka kepada orang tua, dan pecandu khamar." HR Ahmad, an-Nasa'i, dan ad-DarimiSimak Video "Ada Jalan Menuju Surga di Kota Malang, Begini Asal-usulnya!" [GambasVideo 20detik] kri/lus Sepertidalam hadist berikut ini: "Surga merindukan empat golongan; Orang yang membaca Al-Quran, Menjaga lisan (Ucapan), Memberi makan orang lapar, Puasa di bulan Romadlon." Bisa kita cermati, bahwa empat orang yang dirindukan surga adalah: 1️⃣Pertama adalah orang yang membaca Al-Qur'an. Tentu saja cakupan membaca Al-Qur'an ini
JAKARTA - Dalam agama Islam, balasan amalan yang dibuat selama hidup di dunia adalah surga Allah. Di surga nanti, tidak ada orang yang akan merasakan kebencian atau iri hati. Kedamaian adalah keadaan di surga selamanya. Allah berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 124 “Siapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia beriman, akan masuk ke dalam surga dan tidak dizalimi sedikit pun.” Para penghuni surga akan mengenakan pakaian terbaik. Menurut hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di surga ada tenda dari mutiara berlubang, lebarnya enam puluh mil. Setiap sudutnya ada keluarga, mereka tidak melihat yang lain, orang mukmin mengelilingi mereka.” Deskripsi surga Dalam hal yang sama, Allah berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 23 “Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya mereka diberi perhiasan berupa gelang emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.” Dalam ayat lain, Allah juga mengatakan tentang gambaran surga yang dijelaskan dalam surat Al-Ghashiyah ayat 8-16 “Pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri, merasa puas karena usahanya. Mereka dalam surga yang tinggi. Di sana kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada pula dipan-dipan yang ditinggikan, gelas-gelas yang tersedia di dekatnya, bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” Dilansir About Islam, Rabu 10/8/2022, pohon-pohon yang menghasilkan buah dari segala jenis, dan jenis yang belum pernah kita lihat atau bayangkan akan ada di surga bagi mereka yang berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Sungai-sungai anggur yang tidak memabukkan, sungai-sungai madu, air yang paling murni, dan susu semuanya menunggu untuk dinikmati oleh para penghuni surga. Makanan surga sangat suci sehingga tidak ada sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh tubuh setelah mengonsumsinya, hanya keringat yang wanginya kesturi. Jalani hidup yang benar Untuk menikmati surga Allah, perlu perbekalan yang disiapkan selama hidup di dunia. Sebagai Muslim, kita berjuang dengan upaya terbaik untuk mencapai keunggulan dalam segala hal yang kita lakukan dan dalam setiap hubungan yang kita miliki sehingga kita dapat mencapai penghargaan tertinggi, Surga. Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 133 “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seperti langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Untukbisa meraihnya, ada empat amalan yang bisa dilakukan. Hal tersebut berdasarkan Hadist Riwayat Abu Daud dan Tirmizi dari Ibnu Abbas bahwa empat golongan yang dirindukan surga. Pertama, orang yang senantiasa membaca Alquran. Firman Allah yang pertama kali turun kepada Rasulullah bukanlah ayat tentang iman, Islam atau amaliyah lain. Jakarta, NU Online Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin Gus Aab menyebutkan bahwa ada empat golongan atau orang-orang yang dirindukan oleh surga. Pertama, orang yang membaca Al-Qur’an. Dikatakan Gus Aab, kebanyakan umat Islam memperlakukan Al-Qur’an baru sekadar membacanya. Padahal Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk jika dibaca lafadznya dengan baik dan benar, serta dipahami makna dan diamalkan isinya. “Rasulullah menyebutkan, Al-Qur’an ini adalah hidangan dari Allah maka terimalah hidangan itu semampu kalian. Tegasnya, yang bisa membaca Al-Qur’an bacalah dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah tilawah,” ungkap Gus Aab dalam tayangan di TVNU, diakses NU Online, pada Kamis 21/4/2022. Ia lantas mengajak umat Islam agar tidak hanya berhenti pada membaca Al-Qur’an tetapi harus ada upaya mengkaji dan memahaminya. Setelah itu, umat Islam juga perlu untuk mengamalkan isi dan kandungan Al-Qur’an. “Karena hanya dengan cara itu, Al-Qur’an benar-benar bisa menjadi hidayah. Al-Qur’an juga bisa menjadi obat apabila kandungan maknanya telah memberikan solusi terhadap problematika kehidupan yang sedang dihadapi,” katanya. Meski begitu, orang yang hanya membaca Al-Qur’an pun sudah tergolong sebagai orang-orang yang dirindukan surga. Lebih-lebih jika umat Islam juga mampu memahami, mengkaji, dan mengamalkan Al-Qur’an. Kedua, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah satu golongan yang akan dirindukan oleh surga. Namun, Gus Aab menegaskan bahwa puasa Ramadhan yang menjadikan pelakunya sebagai orang yang dirindukan oleh surga bukanlah puasa yang sekadar menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan dengan istri atau suami. “Tetapi puasa dengan makna yang lebih dalam, yaitu al-imsak anjami’il jawarih anidz-dzunubi wal atsam, menghindarkan seluruh anggota tubuh dari dosa dan kemaksiatan kepada Allah,” terangnya. Solidaritas sosial Puasa Ramadhan yang menahan lapar dan haus itu pun harus menumbuhkan kepekaan dan solidaritas sosial yang tinggi. Kemudian ditindaklanjuti dengan aksi-aksi sosial seperti berbagi dengan kaum dhuafa atau orang-orang yang dalam keadaan kurang baik. Ketiga, orang yang memberi makan kepada orang-orang yang lapar. Namun yang dimaksud bukan hanya soal memberikan makan. Lebih jauh, hal ini bisa dimaknai sebagai upaya melakukan kepekaan sosial untuk berbagi dengan orang lain dan berkenan menyelesaikan problematika yang sedang dihadapi. “Kalau yang mereka butuhkan makan, maka berikan makan agar mereka tidak kelaparan. Tapi kalau yang mereka butuhkan sandang dan papan, tentu ini juga harus kita aktualisasikan. Tidak hanya memberikan makan kepada orang yang lapar, tetapi memberikan pakaian kepada orang yang telanjang dan memberikan tempat tinggal kepada orang-orang yang tunawisma,” ajaknya. Keempat, orang yang menjaga lisan. Gus Aab menjelaskan bahwa lisan memiliki bentuk yang kecil tetapi dapat berakibat yang luar biasa. Lisan yang tidak terjaga bisa menjadikan masyarakat atau umat yang berada pada ketenangan bisa menjadi porak-poranda, karena menebarkan fitnah sehingga dapat menimbulkan pertikaian bahkan peperangan. “Lisan yang tidak terkontrol, bisa membinasakan ribuan bahkan jutaan umat manusia, menghancurkan kehidupan dan merusak peradaban. Betapa pentingnya menjaga lisan agar tidak menimbulkan kerusakan dalam kehidupan keumatan,” tegasnya. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa barangsiapa yang beriman kepada Allah maka hendaklah berkata yang baik atau diam. Lebih lanjut, Gus Aab mengutip ungkapan Imam al-Ghazali yang menganalogikan manusia seperti botol. Apabila botol tersebut berisi air maka saat dituangkan akan keluar air. Begitu pula jika di dalamnya berisi kopi, maka yang keluar adalah kopi. Tetapi manakala botol tersebut berisi air maka ketika dituangkan akan keluar air comberan. “Dari situlah hati-hati dengan lisan. Karena pepatah mengatakan, perkataan seseorang adalah gambaran dari apa yang ada dalam hatinya, karena lisan hanya dijadikan pertanda untuk menunjukkan jati dirinya. Mudah-mudahan kita semua tergolong dari empat golongan yang selalu dirindukan oleh surganya Allah,” pungkas Gus Aab. Kunci utama pintu surga Dalam sebuah artikel yang pernah diterbitkan NU Online, disebutkan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi kunci utama pintu surga. Pertama, bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Hal ini menjadi dasar pertama yang menentukan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya dalam kaitannya dengan keselamatan di akhirat. Seseorang tidak akan masuk surga karena hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya. Jadi iman tauhid merupakan fondasi dari semua amal manusia. Kedua, menegakkan shalat. Shalat memiliki pengaruh kuat terhadap amal-amal seseorang di luar shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amal lainnya. Artinya jika shalat dikerjakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan adab yang berlaku, tentulah shalatnya akan diterima oleh Allah. Jika shalatnya buruk, maka seluruh amal lainnya juga buruk. Artinya jika seseorang selalu berperilaku buruk dalam kehidupan sehari-harinya bisa jadi karena shalatnya memang buruk. Kemungkinan lain, seseorang sudah menjalankan shalat tetapi cara melaksanakannya tidak sesuai dengan syarat, rukun, dan adab yang berlaku sehingga shalatnya tidak berpengaruh positif terhadap perilakunya. Adab-adab shalat antara lain adalah tidak menunda-nunda, ikhlas, selalu ingat Allah dan penuh penghayatan atau khusyuk. Ketiga, mencintai fakir miskin. Hal ini menjadi kunci utama masuk surga karena mewakili ibadah sosial dalam ranah akhlak. Al-Qur’an dalam Surat Al-Ma’un ayat 1-3 menyebut orang-orang yang tidak peduli terhadap anak yatim dan fakir-miskin sebagai para pendusta agama. Pewarta Aru Lego Triono Editor Musthofa Asrori Artinya: Surga itu merindukan empat golongan manusia, yaitu orang yang gemar membaca Al-Qur'an, orang yang memelihara lisan dari ucapan keji dan mungkar, orang yang memberi makan kepada orang yang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa di bulan ramadan. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) 1. Orang yang senang membaca Al-Qur'an Tiap umat Islam tentu mendambakan kehidupan akhirat yang penuh dengan nikmat surga. Kamus Besar Bahasa Indonesia bahkan menjelaskan bahwa surga adalah alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang hendak tinggal di dalamnya. Artinya, keberadaan surga memang menjamin kehidupan siapapun yang tinggal di dalamnya untuk mendapat kebahagiaan yang banyak riwayat yang membahas tentang surga. Mulai dari jenis-jenis surga, isi surga, hingga golongan yang dapat masuk surga. Namun ternyata yang lebih utama, ada empat golongan yang dirindukan surga. Hal ini berdasarkan sebuah hadits nabi yang diriwayaykan Ibnu Abbas RAالْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَا لِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ .رواه أبوداود والترمذي عن ابن عباسSurga itu merindukan kepada 4 golongan orang yang membaca Al Quran, orang yang menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan hadits di atas, golongan pertama yang dirindukan surga adalah orang yang gemar membaca Al-Qur’an. Dalam hal ini yang dimaksud adalah orang-orang yang bukan hanya gemar membaca Al-Qur’an saat bulan Ramadan tiba, tetapi benar-benar menghabiskan banyak waktunya untuk melantunkan ayat-ayat Allah. Kelompok ini selalu mengisi hidupnya dengan firman Allah, sehingga dalam kehidupannya pun kental dengan pedoman Al-Qur’an yang otomatis menghindarkan ia dari segala hal kedua adalah orang-orang yang menjaga lisan. Seperti yang kita tahu, lisan adalah salag satu anggota tubuh yang merupakan nikmat tetapi juga dapat menjadi bumerang jika kita tidak dapat menjaganya. Berdasarkan fungsinya, lisan berguna untuk menyampaikan berbagai macam hal. Tak hanya informasi, tetapi juga pertanyaan, prasangka, bahkan jika tak dijaga juga dapat membuat kita menyampaikan fitnah. Adanya banyak fungsi tersebut mengharuskan kita betul-betul menjaga lisan, supaya tidak kita gunakan untuk melakukan hal yang tak baik. Jika kita menggunakan lisan untuk ghibah hingga menyampaikan fitnah, artinya kita makin banyak menghabiskan waktu tuk menggunakannya melakukan hal tak baik. Itu berarti juga kita akan makin jauh dari ketiga adalah orang yang memberi makan orang yang kelaparan. Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Bayangkan jika ada orang yang tidak mendapatkan nikmat untuk makan, betapa kurang hidupnya. Karenanya, kita perlu sadar bahwa kesempatan membantu sesama juga dapat dilakukan dengan memberi makan pada golongan tersebut. Dengan melakukannya, kita telah punya andil untuk menyelamatkan keberlangsungan terakhir adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Puasa di bulan Ramadan merupakan rukun Islam yang berarti wajib dilaksanakan oleh seluruh Muslim. Ternyata ibadah tersebut tak sekadar kewajiban, tetapi juga dapat mengantarkan kita tuk masuk dalam golongan yang dirindukan surga. GemaJUMAT, 17 JUNI 2016 SIAPA yang tak suka dijanjikan surga? Semua orang muslim yang normal pastimerindukan agar dijadikan dalam akhir yang baik dandimudahkan bisa masuk surga. Masalahnya, memasuki surga Allah SWT bukanlah sesuatu yanggratis dan mudah diperoleh. Surga adalah puncak kenikmatandan harapan setiap muslimdalam kehidupan akhirat nanti.Begitu indahnya surga, karenanyajiwa dan - Simak materi ceramah kultum Ramadhan sekaligus teks khutbah subuh singkat untuk mengisi buku Ramadhan. Teks ceramah kultum Ramadhan dan kuliah subuh singkat yang akan diulas mengangkat tema tentang empat golongan orang yang dirindukan surga menurut hadits. Berikut contoh materi kuliah subuh dan ceramah kultum Ramadhan. Surga adalah impian setiap orang yang beriman kepada Allah SWT. Namun, tak semua orang dapat masuk ke dalam surga-Nya. Lalu, siapa saja orang-orang yang dirindukan surga? Berikut adalah empat golongan orang yang dirindukan surga menurut hadits. 1. Orang yang Membaca Al Quran Baca Juga Materi Ceramah Kultum dan Kuliah Subuh Singkat Tema Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan Makna Imanan Wa Ihtisaban Orang yang membaca Al Quran adalah golongan pertama yang dirindukan surga. Mereka senantiasa membaca kalam Allah SWT dan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Dalam setiap kesempatan yang ada, mereka akan membaca Al Quran. 2. Orang yang Menjaga Lisannya Golongan kedua yang dirindukan surga adalah orang yang selalu menjaga lisannya. Mereka tidak akan berkata-kata yang kotor, mencaci-maki, dan menghujat. Baca Juga Materi Kultum Subuh Singkat Lupa Membaca Niat Puasa Ramadhan, Bagaimana Hukumnya? Terkini
HaditsQudsi Tentang Keutamaan Orang yang Berpuasa. April 4, 2022. Hadits Qudsi Tentang Keutamaan Sholat. April 4, 2022 Kisah Seseorang yang Memiliki Dua Surga. 4 days ago. Konten Menarik. Kisah dan Biografi Sahabat Nabi Bilal bin Rabbah yang Dirindukan Surga. 6 days ago. Kisah Inspiratif Pemuda dari Arab Saudi. 21 hours ago.
Ada empat golongan manusia yang dirindukan surga karena kegiatannya dalam kehidupan di dunia. Antara lain dengan berpuasa Ramadhan, menjadikan seseorang dirindukan surga. Dari bekal puasa itu, telah menuntun manusia menjadi jujur, sabar, takwa, berjalan di jalur kebaikan. Dan jalur kebaikan itulah yang menuju ke surga. KH Syamsul Falah dari Ketanggungan Brebes menjelaskan, mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya dihadiahi berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah saja. Namun Allah juga menjanjikan kepada orang yang berpuasa, terbebas dari panas api neraka. Mereka yang berpuasa dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qira’at, dan khalwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridha-Nya. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” HR. Bukhari Muslim Kedua, golongan yang dirindukan oleh surga ialah mereka yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi umat manusia. Bahkan begitu besarnya pahala orang yang membaca Al-Qur’an, sehingga setiap huruf yang dibaca Allah akan membalasnya dengan 10 kebaikan. Ketiga, mereka yang selalu menjaga lidahnya. Lidah memang merupakan bagian tubuh yang tidak bertulang akan tetapi ia lebih tajam dari sebilah pedang. Bahkan ada dampak sangat luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh lidah, seperti bisa menyebabkan pertengkaran antar suami istri, antarkelompok bahkan antarbangsa. “Orang yang mampu menjaga lidahnya, tidak akan menyakiti orang lain dengan bahasa yang digunakan akan dirindukan surga. Dan keempat, golongan yang dirindukan surga adalah pemberi makan orang yang kelaparan. Allah SWT adalah Dzat Maha Pengasih dan Penyayang yang memberikan balasan atas sekecil apapun amalan kebaikan yang dilakukan oleh umat-Nya.
Haditsyang diriwayatkan oleh Salman Al farisi ( lihat I'anatut Tholibin juz .2 hal. 255.) Golongan keempat yang dirindukan Allah adalah golongan orang-orang yang ikhlas berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah perintah Allah kepada orang beriman agar dapat mencapai tangga takwa (posisi tertinggi dalam spiritualitas Islam).

Jakarta - Surga merupakan balasan bagi orang-orang yang beriman. Setidaknya, ada 4 golongan orang yang dirindukan SWT menciptakan surga dengan tangan-Nya sendiri. Dikutip dari buku bertajuk Surga yang Allah Janjikan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Allah SWT telah memilih salah satu surga sebagai tempat-Nya yang diistimewakan. Letaknya berdekatan dengan singgasana Allah 'Arsy.Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Anas ibn Malik, Rasulullah SAW bersabda "Allah SWT membangun surga Firdaus dengan tangan-Nya. Allah SWT membebaskannya dari semua orang musyrik dan semua peminum arak yang mabuk." HR. Baihaqi. Abdullah ibn Umar berkata, "Allah SWT menciptakan empat hal dengan tangan-Nya singgasana 'Arsy, pena qalam, surga Adn, Adam, lantas Allah mengatakan kepada semua makhluk 'Jadilah' maka semua itu menjadi." Lihat Abu Syeikh dalam kitab Al-Uzhmah, 215.Lantas, siapa orang-orang yang bisa masuk dalam surga-Nya?Dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas ra, dikatakan bahwa ada 4 golongan manusia yang dirindukan oleh surga. Nabi Muhammad SAW bersabdaالْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَArtinya "Surga merindukan empat golongan orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan ucapan, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." HR. Abu Daud dan Tirmidzi.Dilansir dari situs Kemenag Gorontalo, berikut penjelasan dari masing-masing golongan orang yang dirindukan Orang yang gemar membaca Al Quran Taalil Qur'anGolongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah SWT setiap waktu dan kesempatan yang ada. Bahkan, saat lapang maupun dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al Quran hatinya akan menjadi tenang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rad ayat 28 sebagai berikutٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُArtiya "yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." QS. Ar-Rad 28.Berdasarkan ayat di atas, dengan mengingat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka hati akan menjadi tenang. Jika dimaknai lebih dalam, Al Quran adalah obat hati bagi manusia agar hidup bahagia di dunia dan firman-Nya dalam QS. Al Isra ayat 82 sebagai berikutوَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًاArtinya "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." QS. Al Isra 82.2. Orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci-maki, dan menghujat Wa Haafidzii lisan.Golongan kedua ini termasuk orang-orang yang beriman. Disebutkan dalam sebuah hadits Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabdaعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ "Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya." HR. Bukhari dan Muslim.Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan, ada 14 macam bahaya lidah, salah satunya adalah perkataan yang tidak bermanfaat yang dapat membuat hati Orang yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan Wa Muth'mimul Jii'anGolongan ketiga adalah orang yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan. Allah SWT akan membalas kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan, kelak di hari kiamat Allah SWT akan memberikan makan dari buah-buahan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya"Siapa pun mukmin memberikan makan mukmin yang kelaparan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya minum dari minuman surga. Siapapun mukmin yang memberikan pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya pakaian dari perhiasan surga." HR. Tirmidzi.4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan Wa Shooimiina Fi Syahri RamadhanGolongan keempat adalah orang yang senantiasa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Maka, bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan. Kehadiran mereka dirindukan oleh SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Sahl ra. Rasulullah SAW bersabdaإِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌArtinya "Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, 'Dimana orang-orang yang berpuasa?' Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, pintunya ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi." HR. Bukhari dan Muslim.Sahabat hikmah, apakah kalian termasuk golongan yang dirindukan surga? nwy/nwy

4kZ7fn.
  • kg44k6m9wh.pages.dev/513
  • kg44k6m9wh.pages.dev/881
  • kg44k6m9wh.pages.dev/169
  • kg44k6m9wh.pages.dev/961
  • kg44k6m9wh.pages.dev/710
  • kg44k6m9wh.pages.dev/237
  • kg44k6m9wh.pages.dev/887
  • kg44k6m9wh.pages.dev/113
  • kg44k6m9wh.pages.dev/282
  • kg44k6m9wh.pages.dev/814
  • kg44k6m9wh.pages.dev/74
  • kg44k6m9wh.pages.dev/509
  • kg44k6m9wh.pages.dev/932
  • kg44k6m9wh.pages.dev/951
  • kg44k6m9wh.pages.dev/134
  • hadits tentang orang yang dirindukan surga